PASUNDAN EKSPRES - Bambang Pacul dan Adriano Qalbi baru-baru ini menjadi bintang tamu dalam acara YouTube Total Pilitik yang diunggah pada 14 Maret 2024.
Dalam forum yang dipandu oleh Arie Putra dan Budi Adiputro tersebut, Bambang Pacul mengungkapkan pendapatnya tentang Rocky Gerung yang sering kritik pemerintahan pilitik Presiden Jokowi.
Bambang Pacul menyinggung soal ilmu kehidupan yang dibutuhkan pada dasarnya tak memiliki rumus. Ia juga menambahkan jika Rocky Gerung terlalu banyak membaca buku sehingga lebih suka mengkritik Jokowi.
BACA JUGA:Gus Iqdam Sebut Palestina dalam Kondisi Aman Jadi Sorotan Netizen, Ini Kata PBNU
"Rocky Gerung marah-marah sama pak Jokowi, sampai keluar kata-katannya. Itu karena Pak Rocky Gerung terlalu banyak baca buku, bukunya banyak dan terlalu banyak mengeluarkan teori jika ngomong," katanya.
"Jadi, Ilmu kehidupan itu penting, sangat diperlukan dalam meniti kari dikaur," lanjutnya.
Kendati demikian, sosok yang dikritiknya, Jokowi pada kenyataannya lebih banyak memiliki pengalaman kehidupan politik. Mulai dari karier Jokowi sebagai Wali Kota, lalu menjadi Gubernur, hingga akhirnya menjadi Presiden Republik Indonesia selama 2 periode.
BACA JUGA:Akhir Karir Gus Samsudin, Ditetapkan Tersangka Hingga Santri Dipulangkan
"Pak Jokowi ini dulunya melenting dari pengusaha mebel, jadi wali kota, jadi gubernur dan jadi Presiden, mau melentik kemana lagi. Galahnya siapa, ibu Mega. Ingat ibu Mega ialah galah," jelas Bambang Pacul.
Oleh sebab itu, Bambang Pacul memercayai, jika Jokowi kekinian membutuhkan galah baru untuk melenting ke tempat tujuan politik lainnya.
Bukan hanya memuji Jokowi sja, Bambang Pacul juga memuji Megawati yang menurutnya merupakan sosok yang hebat. Karena itu, ia mengeluarkan idiom di partai agar bisa tegak lurus yang diartikan sebagai kepatuhan pada pimpinan partai, yakni Ketum PDIP.
"Jadi kita diperintahkan tegak lurus. Perintah sudah diturunkan, bukan didiskusikan, yang didiskusikan pelaksanaan perintahnya," ucap Bambang Pacul yang terkesan menjadikan kata-katanya sebagai bahan candaan saja di hadapan penonton dalam forum politik tersebut.
(nym)