SUBANG-Desa Dayeuh Kolot Kecamatan Sagalaherang di Kabupaten Subang kini semakin dikenal sebagai desa wisata yang memanfaatkan kekayaan alamnya secara maksimal. Salah satu destinasi unggulan yang berhasil dikembangkan adalah Wisata Pemandian Air Cikahuripan Cigorowong.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jujun Gumilar memberikan penjelasan mendetail mengenai perkembangan dan manfaat dari tempat wisata ini.
Jujun Gumilar mengatakan, nama "Cikahuripan" berasal dari obrolan para sesepuh desa yang memberikan nama tersebut berdasarkan keunikan sumber air yang memberikan kehidupan (kahuripan). Namun, seiring waktu, nama ini berkembang menjadi "Cigorowong" karena kolamnya yang terlihat seperti terowongan (rowong) ketika dilihat dari kejauhan.
"Sumber airnya berasal dari pohon bambu yang resapannya masuk ke kolam. Selain membantu menahan longsor, air ini juga bermanfaat untuk irigasi pertanian di sekitar kolam Cikahuripan. Namun, sumber air ini memiliki tantangan tersendiri, terutama saat musim kemarau yang berkepanjangan, yang dapat menyebabkan kolam mengering," jelas Jujun pada Minggu (19/5).
Untuk mengatasi masalah ini, Jujun menekankan pentingnya pelestarian bambu dan reboisasi di sekitar kolam untuk menjaga kestabilan suplai air.
“Mudah-mudahan dengan pemeliharaan bambu yang terus menerus dan reboisasi yang maksimal, suplai air ke kolam Cikahuripan bisa lebih stabil,” tambahnya.
Pengembangan Wisata Pemandian Air Cikahuripan bukanlah hasil kerja satu orang, tetapi hasil dari musyawarah dan kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintahan desa, aparatur, BPD, karang taruna, dan masyarakat setempat.
“Kita bekerjasama dalam pengelolaan kelanjutan wisata ini dengan harapan dapat membantu Pendapatan Asli Desa (PAD),” kata Jujun.
Dia menambahkan, ide untuk mengembangkan kolam ini muncul dari diskusi dengan masyarakat dan tokoh desa.
“Awalnya, kolam ini kecil. Kami berembuk dan memutuskan untuk memperbesar kolam dengan tujuan agar debit air lebih tinggi dan tekanan air lebih kuat, sehingga aliran ke irigasi pertanian lebih maksimal,” ungkap Jujun.
Kolam renang Cikahuripan tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata lokal, tetapi juga sebagai sarana belajar berenang bagi anak-anak desa. Jujun menjelaskan bahwa ada PAUD dan TK yang sering memanfaatkan kolam ini. Anak-anak kecil di desa ini bisa belajar berenang di sini tanpa harus pergi jauh. Ini harapan kita ke depannya.
Selain untuk wisata, air dari kolam Cikahuripan juga digunakan untuk irigasi pertanian di Desa Dayeuh Kolot. Sistem pertanian di sini menggunakan metode terasering, sehingga setiap level terasering diberi aliran irigasi dari kolam ini.
“Pesawahan di sini berbeda dengan di daerah pantura yang datar. Di sini, sistemnya terasering dan kita alirkan air secara bertahap ke tiap level,” jelas Jujun.
Pelestarian lingkungan menjadi fokus utama dalam pengembangan wisata ini. Jujun menekankan bahwa selain reboisasi, upaya menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekitar kolam sangat penting. Masyarakat diajak untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan agar wisata ini bisa terus berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang.
Ke depan, Jujun berharap wisata Cikahuripan bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami berharap wisata ini bisa menjadi destinasi yang lebih dikenal, tidak hanya oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh wisatawan dari luar daerah. Dengan begitu, manfaat ekonominya juga bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” katanya.
Selain itu, Jujun juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah bisa lebih mendukung pengembangan wisata ini, baik dari segi infrastruktur maupun promosi.
“Dukungan dari pemerintah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan wisata ini. Kami berharap bisa mendapatkan bantuan untuk pengembangan fasilitas dan promosi agar lebih banyak wisatawan yang datang,” tutupnya.
Wisata Pemandian Air Cikahuripan Cigorowong merupakan contoh nyata bagaimana potensi alam bisa dimanfaatkan secara bijak dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, wisata ini diharapkan bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.(hdi/ysp)