Lima Ahli Mengungkap Sirekap Manipulasi Suara, Roy Suryo: Teknologi Disalahgunakan

Foto:Roy Suryo Screenshot via YouTube/Official iNews
PASUNDAN EKSPRES - Pakar Telematika Roy Suryo menyatakan bahwa lima ahli telah menemukan ketidakberesan dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.
Kelima pakar tersebut mencakup Dr. Leony Lidya, lulusan ITB, Hairul Anas Suaidi, Sekjen IA ITB, Prof. Dr. Sugijanto dari Unair, dan Benhard dari ITB.
BACA JUGA:Sri Mulyani Persiapkan Dana Cadangan untuk Proyek IKN dan Subsidi Pupuk
BACA JUGA: Kabar Duka, Suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia
Roy mengungkapkan dalam acara Dialog Spesial Rakyat Bersuara di YouTube iNews TV, pada Selasa (19/3/2024), bahwa masing-masing dari mereka menemukan adanya algoritma yang diimplementasikan dalam sistem Sirekap.
“Kita masing-masing memiliki temuan bahwa ada algoritma yang dipasangkan pada sistem Sirekap," Katanya.
BACA JUGA: Jalan Provinsi Binong-Pamanukan Subang Rusak Berat, Warga Minta Segera Ada Perbaikan
Dia menyoroti beberapa aspek sistem Sirekap yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengolahan data, seperti penguncian perolehan suara untuk pasangan calon tertentu atau kemampuan sistem untuk menggandakan perolehan suara.
Contohnya, ketika angka perolehan suara yang semula hanya 17 dapat terbaca hingga 917 dalam Sirekap karena kesalahan OCR (Optical Character Recognizer) atau OMR (Optical Mark Reader).
"Ketika angka itu tiba-tiba bisa melonjak tajam, hasil dari OCR (Optical Character Recognizer), OMR (Optical Mark Reader) yang tadinya cuman tujuh belas harusnya terbaca 11, tapi itu terbacanya bisa sampai 917 di Sirekap," ungkapnya.
Meskipun KPU sering menggambarkan Sirekap sebagai alat bantu, namun Roy menegaskan bahwa semua ketidakberesan ini tidak bisa diabaikan.