PASUNDAN EKSPRES - Peran Legolas Dalam Kasus Bulliying SMA Binus - Dalam kasus bulliying yang saat ini sedang viral tersebut rupanya menyerek salah satu anak artis.
Terdapat 40+ pelaku dalam kasus tersebut, 8 pelaku telah diungkap nama beserta perlakuan perundungan tersebut kepada sang korban.
Dari ke 8 orang tersebut terdapat salah satu anak dari Prisenter kondang Vincent Rompis yaitu Legolas rompis.
Dalam kasus tersebut Peran Legolas Dalam Kasus Bulliying SMA Binus adalah mengikat korban di tembok menggunakan tali gorden dan memgang tangan korban dari belakang.
Atas Peran Legolas Dalam Kasus Bulliying SMA Binus saat ini anak tersebut telah di Drop Out (DO) oleh pihak sekolah SMA Binus.
Selain Peran Legolas Dalam Kasus Bulliying SMA Binus terdapat juga 7 pelaku yang diungkap oleh salah satu akun di media sosial X @FaktaGilaBola.
BACA JUGA:Ini Dia 6 Fakta Dibalik Sidang Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan
BACA JUGA:Lee Kang In Terancam Didenda Oleh Berbagai Brand Buntut Konflik dengan Son Heung Min
Akun tersebut memberikan informasi mengenai daftar nama serta perlakuan pelaku kepada korban.
Berikut Daftar Nama Dalam Pelaku Perundungan SMA Binus Serpong
1. Keanu : Sundut, Mukul, Bakar tangan pake korek api
2. Gavin : Mukul, Ancam membunuh & melecehkan dan Jambak (Rambut).
3. Mada : Ngatain dan mukul.
4. Tommy : Nendang kaki kanan, nonjok perut, dan pitting.
5. Zahran : instruksi (Kaderisasi) push up, Gendong orang dan cubit dada 20x.
6. Elang : nyekek leher
7. Raul : Mukul Perut
Tanggapan SMA Binus School Serpong Mengenai Kasus Bulliying
BACA JUGA:Zico Minta Maaf Karena Mempopulerkan Tren Dance Challenge di Kalangan Idol Kpop
BACA JUGA:Siapa Linda Ronstadt yang Diperankan Selena Gomez di Film Biopik Baru?
Pihak sekolah tidak akan mentolelir perlakuan yang dilakukan oleh Geng Sekolah.
"Binus School Serpong tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun," kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra
"Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat. Tujuan kami adalah memberikan dukungan kepada korban, menegakkan aturan sekolah, dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi," kata dia.
"Kami semua bertanggung jawab untuk mencegah kekerasan, kami berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghargai sebagai prioritas kami," imbuhnya.