Sepak Bola

Siapa Perusak Harga Pemain Sepak Bola?

Siapa Perusak Harga Pemain Sepak Bola?
Siapa Perusak Harga Pemain Sepak Bola?

PASUNDAN EKSPRES- Dulu waktu Cristiano Ronaldo pindah dari Manchester United ke Real Madrid, dunia bola sempat heboh.

Gimana enggak? Real Madrid rela ngeluarin hampir 100 juta Euro buat satu pemain aja!

Bayangin, harga Ronaldo waktu itu bahkan lebih mahal daripada satu skuat Deportivo La Coruña, yang cuma berkisar 70–80 juta Euro. Padahal, Deportivo itu tim papan tengah La Liga, lho.

Fast forward ke sekarang, pemain dengan harga 100 juta Euro udah jadi hal biasa. Kalau pemainnya berprestasi, sih, fine aja duit gede klub jadi sepadan.

Tapi, seringnya, pemain mahal ini malah berujung kayak scam. Ada yang cedera panjang, ada juga yang makin gendut dan jarang main.

Jadi, siapa sebenarnya yang bikin harga pemain makin nggak masuk akal?

Sejarah Transfer Pemain

Sistem transfer pemain ternyata udah ada sejak akhir 1800-an, dikenalin pertama kali oleh FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris).

Sebelum itu, pemain harus nunggu kontraknya habis dulu kalau mau pindah klub. FA bikin sistem ini supaya klub kecil bisa dapat duit dari pemain berbakat mereka.

Pemain pertama yang tercatat pindah lewat sistem transfer ini adalah Willy Grove. Dia pindah dari West Bromwich Albion ke Aston Villa dengan nilai 100 pound.

Baru setelah Perang Dunia II, harga pemain mulai meroket karena sepak bola mulai disiarkan secara global. Pendapatan klub pun ikut melonjak, bikin mereka makin leluasa belanja pemain mahal.

Dulu, harga pemain 100 juta Euro terasa fantastis. Tapi kalau kita bandingin dengan pendapatan klub, harga ini sebenarnya makin "terjangkau."

Contohnya, saat Real Madrid beli Zinedine Zidane seharga 77 juta Euro di 2001, harga itu setara dengan 56% dari total pendapatan klub.

Bandingin sama transfer Jude Bellingham baru-baru ini, yang cuma memakan 12% dari pendapatan Madrid.

Jadi, meskipun harga pemain naik, pendapatan klub naik lebih cepat. Sejak era Gareth Bale (pemain pertama dengan harga 100 juta Euro lebih), ada total 15 pemain lain yang menyentuh angka ini.

Kalau di 2001 dengan 70 juta Euro kita bisa dapet Zidane, sekarang pemain sekelas itu mungkin cuma masuk kategori “standar.”

Kesimpulannya, sepak bola zaman sekarang udah berubah jadi industri besar.

Transfer pemain bukan cuma soal skill di lapangan, tapi juga investasi besar yang penuh risiko.

Klub-klub gede tetap semangat ngejar pemain mahal, tapi pertanyaannya kapan harga ini bakal mentok?

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua