Nama-Nama Besar Gagal, Daftar Pemain Tak Terduga Bersinar di Euro 2024

Nama-Nama Besar Gagal, Pemain Tak Terduga Bersinar di Euro 2024
PASUNDAN EKSPRES - Euro 2024 menghadirkan cerita menarik tentang bagaimana pemain-pemain besar gagal memenuhi ekspektasi, sementara pemain-pemain yang kurang dikenal justru tampil sebagai bintang. Tema ini terus berlanjut hingga final yang digelar pada Minggu, di mana Spanyol berhasil mengalahkan Inggris 2-1 berkat gol telat dari pemain pengganti, Mikel Oyarzabal.
Jumlah gol di turnamen kali ini turun drastis dibandingkan edisi sebelumnya, yang mencatatkan 142 gol. Pada musim panas ini, hanya tercatat 117 gol. Apakah hal ini disebabkan oleh kelelahan pemain mengingat banyaknya pertandingan yang mereka jalani? Atau mungkin karena kembalinya gaya bermain "sepak bola ketakutan" yang cenderung menghindari risiko? Ataukah seni bertahan yang baik telah kembali ditemukan dan diaplikasikan dengan efektif?
BACA JUGA: Juara Liga Inggris, Liverpool Samai Rekor Manchester United dengan 20 Gelar
Meskipun jumlah gol menurun, turnamen ini tetap dipenuhi drama, terutama di menit-menit akhir pertandingan. Contohnya, penyelesaian luar biasa dari Ollie Watkins yang mengirim Inggris ke final setelah mengalahkan Belanda. Turnamen ini juga mencatatkan gol tercepat di sejarah Euro (Nedim Bajrami, 23 detik, untuk Albania melawan Italia), serta pencetak gol tertua (Luka Modric, Kroasia vs. Italia) dan termuda (Lamine Yamal, Spanyol vs. Prancis).
Gol yang Minim, Drama yang Maksimal
BACA JUGA: Transformasi Sepak Bola Indonesia Bawa Peringkat FIFA Timnas Melesat Naik
Penurunan jumlah gol di Euro 2024 dibandingkan edisi sebelumnya cukup signifikan. Ini menimbulkan pertanyaan apakah faktor kelelahan pemain, dengan jadwal yang padat, mempengaruhi produktivitas gol. Di sisi lain, ada anggapan bahwa tim-tim kembali ke pendekatan bermain yang lebih hati-hati, mengutamakan pertahanan yang kokoh daripada menyerang secara agresif.
Meski begitu, pertandingan tetap menyajikan banyak momen mendebarkan, terutama di babak-babak akhir. Sebagai contoh, gol penentu kemenangan Ollie Watkins yang membawa Inggris ke final setelah menyingkirkan Belanda. Selain itu, Nedim Bajrami dari Albania mencetak gol tercepat di turnamen ini hanya dalam 23 detik melawan Italia, sementara Luka Modric dari Kroasia menjadi pencetak gol tertua dalam pertandingan melawan Italia, dan Lamine Yamal dari Spanyol menjadi pencetak gol termuda saat melawan Prancis.
Pemain Bintang yang Gagal Bersinar
Dalam setiap turnamen besar, ekspektasi tinggi selalu diletakkan pada pundak pemain-pemain terkenal. Namun, Euro 2024 menunjukkan bahwa nama besar tidak selalu menjamin performa gemilang. Beberapa pemain bintang yang diharapkan membawa timnya meraih kemenangan justru tampil di bawah ekspektasi, sementara pemain yang kurang dikenal mampu mencuri perhatian dengan penampilan impresif mereka.