PASUNDAN EKSPRES- Musim lalu, Erik Ten Hag mendapatkan kritik tajam akibat performa buruk Manchester United.
Sang pelatih mengakui bahwa kurangnya kedalaman skuad menjadi hambatan utama dalam menjalankan filosofinya.
Namun, dengan hadirnya dua rekrutan anyar dari INEOS, Manchester United kini memiliki komposisi pemain yang lebih lengkap dan banyak opsi di setiap lini.
Krisis Kedalaman Skuad di Musim 2023-2024
Manchester United mengalami musim yang penuh dengan kritik dan hasil yang tidak konsisten. Salah satu penyebab utama adalah kedalaman skuad yang tipis.
Kehilangan pemain kunci seperti Lisandro Martinez dan Raphael Varane membuat Erik Ten Hag harus memutar otak untuk mencari pengganti yang sepadan.
Harry Maguire dan Victor Lindelof sering cedera, memaksa Casemiro bermain di posisi bek tengah, dan Sofian Amrabat di sektor bek sayap kiri sebagai solusi darurat.
Krisis juga terjadi di sektor gelandang dan penyerangan. Bruno Fernandes jarang dirotasi karena Mason Mount lebih sering absen.
Sementara Rasmus Hojlund tidak memiliki pelapis sepadan, karena Anthony Martial tampil tidak konsisten.
Langkah Perbaikan Skuad oleh INEOS
Untuk mengatasi masalah ini, INEOS bergerak cepat mendatangkan pemain baru untuk memperkuat kedalaman skuad.
Lenioro dan Joshua Zirkzee didatangkan untuk mengisi sektor pertahanan dan penyerangan.
Leni Yoro direkrut dengan tebusan senilai £62 juta dari LOSC Lille, melengkapi barisan bek tengah bersama Lisandro Martinez, Harry Maguire, Victor Lindelof, dan Jonny Evans.
Manchester United juga masih berencana menambah dua bek tengah anyar di sisa bursa transfer, dengan Matthijs de Ligt dan Jarred Branthwaite sebagai target utama.
Di lini tengah, Toby Collyer dari akademi diprediksi akan promosi ke tim utama musim depan. Jika berhasil merampungkan negosiasi dengan Paris Saint-Germain, Manuel Ugarte juga akan bergabung untuk memperkuat sektor gelandang.
Perubahan Formasi dan Filosofi Permainan
Dengan komposisi pemain yang lebih lengkap, Erik Ten Hag optimis bisa membawa Manchester United bangkit.
Formasi 4-2-3-1 yang sering digunakan kemungkinan akan tetap menjadi pilihan utama, dengan variasi 4-4-2 atau 4-3-3 tergantung kebutuhan pertandingan.
Ten Hag juga diharapkan menerapkan filosofi permainan menyerang seperti saat melatih Ajax Amsterdam.
Lisandro Martinez dan Amad Diallo, yang sudah terbiasa dengan gaya permainan ini, akan menjadi kunci dalam menjalankan skema tersebut.
Kobi Mainoo dan Martin Zubimendi, jika berhasil didatangkan, akan memperkuat penguasaan bola dan sirkulasi di lini tengah.
Ambisi Merebut Gelar Juara
Dengan kedalaman skuad yang lebih baik, Ten Hag memiliki tugas berat untuk membawa Manchester United bersaing memperebutkan gelar juara di empat kompetisi berbeda.
Dua musim sebelumnya, Ten Hag berhasil membawa trofi untuk Setan Merah dan berjanji akan mengakhiri dominasi Pep Guardiola dan Jurgen Klopp.
Meskipun belum mampu bersaing ketat dengan kedua pelatih tersebut, Ten Hag tetap optimis bisa meraih lebih banyak trofi di masa depan.
Musim depan, dengan skuad yang lebih lengkap dan solid, Manchester United siap untuk kembali bersaing di puncak klasemen Premier League dan kompetisi lainnya.
Apakah Setan Merah akan berhasil meraih gelar juara di musim mendatang? Kita tunggu dan lihat aksinya di lapangan.