SUBANG– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tanjungsiang selama dua minggu terakhir mengakibatkan bencana longsor di Kampung Tanjung, Desa Tanjungsiang, pada Minggu, 9 Maret 2025, sekitar pukul 20.30 WIB.
Longsor ini menyebabkan kerusakan parah, termasuk ambruknya TPT Masjid As-Sunah serta runtuhnya tempat pembuatan kerajinan alat perkakas lokal (Gosali) milik Bapak Ojat.
Camat Tanjungsiang, Agus Saepullah, S.E., menyampaikan, longsor terjadi tepat di area TPT (Tembok Penahan Tanah) Masjid As-Sunah.
Runtuhnya bangunan masjid tersebut tidak hanya merusak TPT tempat ibadah, tetapi juga menimpa Gosali milik warga setempat, Bapak Ojat.
Selain itu, material longsoran juga menutup total aliran sungai di sekitar lokasi, yang berpotensi menyebabkan banjir jika tidak segera ditangani.
"Kami menerima laporan kejadian ini pada Minggu malam. Saat itu, kami langsung berkoordinasi dengan BPBD Subang untuk melakukan tindakan penanganan darurat. Beruntung, tidak ada korban jiwa, tetapi kerusakan cukup parah, terutama pada TPT Masjid As-Sunah dan Gosali warga," ujar Agus Saepullah kepada Pasundan Ekspres, Senin (10/3/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin, menjelaskan bencana longsor ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang terus-menerus mengguyur Kecamatan Tanjungsiang selama dua minggu terakhir.
Kondisi tanah yang labil menyebabkan pergerakan material tanah secara signifikan, hingga akhirnya memicu longsor yang merobohkan bangunan di sekitarnya.
"Dari hasil pemantauan kami, longsor ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang membuat tanah tidak stabil. Akibatnya, TPT Masjid As-Sunah ambruk, tempat usaha warga ikut terdampak, dan aliran sungai tertutup material longsor," jelas Udin.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian material cukup besar, terutama bagi warga yang mengandalkan usaha pembuatan seeng (alat perkakas dapur tradisional) sebagai mata pencaharian mereka.
Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan longsor susulan, terutama karena hujan masih terus turun dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, tertutupnya aliran sungai bisa berakibat buruk jika tidak segera ditangani.
"Kami khawatir, kalau material longsor ini tidak segera dibersihkan, air bisa meluap dan menyebabkan banjir. Semoga pihak berwenang bisa segera menyelesaikan pembersihan," kata Masnu salah satu warga setempat.
Pemerintah Kecamatan Tanjungsiang dan BPBD Subang mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor.
Jika terjadi hujan deras dalam waktu lama, warga diminta untuk segera melaporkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah.
Sementara itu, lokasi yang terdampak sudah ditangani oleh BPBD, Pemerintah Kecamatan, dan Warga setempat.
BPBD Subang juga berencana melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan apakah ada langkah-langkah tambahan yang perlu diambil, seperti pembangunan kembali tembok penahan tanah atau relokasi bangunan yang berada di zona rawan.(hdi)