Kunjungan Pasien ke Puskesmas Meningkat Signifikan, Kasus Chikungunya di Pagaden Masih Terkendali

Kepala PKM Pagaden, H. Anang SKM, saat memberikan penyuluhan tentang pentingnya PSN dan pencegahan Chikungunya, Kamis (17/7/2025).(Dadan Ramdan/Pasundan Ekspres)
SUBANG–Puskesmas Pagaden mencatat peningkatan kunjungan pasien yang cukup signifikan. Rata-rata, sebanyak 300 pasien datang setiap harinya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Menurut Anang, lonjakan kunjungan tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
"Ini pertanda baik. Masyarakat semakin peduli dengan kondisi kesehatannya, sehingga derajat kesehatan pun ikut meningkat," kata Kepala Puskesmas (PKM) Pagaden, H. Anang SKM, Kamis (17/7/2025).
Puskesmas Pagaden berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Kami berupaya melayani dengan sepenuh hati agar masyarakat merasa nyaman," tegas Anang.
BACA JUGA: Retribusi Parkir di Purwakarta Sudah Tembus Rp578 Juta, Sudah Masuk ke Kas Daerah
Anang juga mengapresiasi peran Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dalam membantu layanan kesehatan dasar di wilayah pedesaan.
Saat ini, terdapat empat Poskesdes di Kecamatan Pagaden yang aktif melayani sekitar 20 pasien per hari.
"Keberadaan Poskesdes sangat meringankan beban kerja Puskesmas. Masyarakat di pelosok desa pun kini lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan," jelasnya.
Meski terjadi peningkatan kunjungan, kasus Chikungunya di wilayah kerja PKM Pagaden masih dalam kendali.
BACA JUGA: Nah Ada Kemajuan! Serapan Anggaran Pemkab Subang Kini Mulai Naik
Data menunjukkan, pada Mei tercatat 10 kasus, Juni 19 kasus, dan Juli sebanyak 7 kasus.
Untuk menekan penyebaran penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti ini, Puskesmas melakukan berbagai upaya pencegahan.
Antara lain penyelidikan epidemiologi setiap ditemukan kasus baru, penyuluhan rutin ke setiap desa, gerakan Jumat Bersih serentak dan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkala.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna memutus siklus hidup nyamuk penyebab Chikungunya," pungkas Anang.(dan/ysp)