Daerah

Sedihnya Sobur 60 Ton Singkong Siap Panen lenyap Dicuri, Kerugian Capai Rp50 Juta

Sobur Sahmudin (63), yang merupakan seorang pensiunan guru di Subang terpaksa harus gigit jari. Ia harus merasakan sedih usai ketika kebun singkong yang harsu ia panen seluas 3 hektar hilang secara mendadak. Foto Dok Istimewa

PASUNDAN EKSPRES - Sobur Sahmudin (63), yang merupakan seorang pensiunan guru di Subang terpaksa harus gigit jari. Ia harus merasakan sedih usai ketika kebun singkong yang harsu ia panen seluas 3 hektar hilang secara mendadak. 

Menurutnya, kebun singkong tersebut ia tanam sejak awal tahun 2023. Namun, kebun yang ia rawat dari hasil tabungan dan pensiunan itu justru dicuri orang yang tidak dikenal hingga 60 Ton. 

"Yang dicuri sekitar 60 ton singkong siap panen," ujar Sobur

Kebun singkong tersebut disewa olehnya dan baru dua tahun, dan saat ini ia hanya memanen rugi hingga Rp5o Juta. 

Ia menjelaskan kebun singkongnya hilang secara tiba-tiba saat dirinya akan mengecek langsung ke kebun singkong pada beberapa waktu lalu. 

"Sepulang salat Jumat waktu kemarin itu, saya biasa cek ke kebon. Tapi hari itu tanaman singkong sudah hilang tak ada sisa," katanya.

Hasil panen kali ini ia akan gunakan untuk biaya penikahan anak perempuannya yang akan digelar pada waktu mendatang. 

"Saya sudah lapor polisi dan saya berharap pihak kepolisian memberi atensi kepada kami yang ingin sejahtera dari hasil tani," tuturnya.

Menurut warga setempat, pelaku pencuri singkong tersebut mengaku-ngaku sebagai pemborong dan mereka membiarkannya. Padahal, Sobur tidak pernah menggunakan jasa pemborong, ia selalu melibaykan warga setempat ketika penen singkong. 

"Ada 10 buruh tani yang biasanya saya ajak selama 30 hari untuk panen. Saya memberikan upah Rp 75-100 ribu dalam setiap harinya," ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Cibogo AKP Ikin Sodikin mengetakan, saat ini pihaknya masih melakukan proses penyidikan terkait dengan laporan adanya pencurian hasil panen yang dialami oleh korban. 

"Betul, Kami sudah menerima laporan dari korban terkait dengan hilangnya hasil tani yang tentnya merugikan korban. Kami sekarang masih melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait itu," kata Ikin 

Berita Terkait