Apresiasi dan Kritik Kinerja 100 Hari Bupati Reynaldy dan Wabup Agus Masykur

Apresiasi dan Kritik Kinerja 100 Hari Bupati Reynaldy dan Wabup Agus Masykur

KOMPAK: Bupati Subang Reynaldy dan Wabup Agus Masykur kompak menghadiri apel Kesiapsiagaan Satgas Pemberantasan Premanisme tingkat Kabupaten Subang, di halaman Kantor Bupati Subang, 27 Maret 2025.

SUBANG-Tak terasa, 100 hari sudah Subang dipimpin oleh Bupati Reynaldy dan Wabup Agus Masykur. Sejak dilantik 20 Februari 2025, keduanya telah berusaha menunjukan kinerja maksimal.

100 hari kerja dapat menjadi gambaran sejauh mana mereka menunaikan janji-janji politik. Sederet program dan kegiatan telah mulai diperlihatkan, menunjukkan semangat awal untuk membangun Subang lima tahun ke depan. 

Sedikitnya ada 16 program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Bupati Reynaldy dan Wabup Agus Masykur selama 100 hari kerja.

Pertama, program stimulus Pajak Daerah Tahun 2025. Program ini berupa pembebasan sanksi administratif denda pajak daerah untuk masa pajak sampai dengan tahun 2024. Program berlaku mulai 1 Februari s.d. 30 April 2025.

BACA JUGA: 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Subang: Masih Sibuk Seremonial DPRD Minta Fokus pada Janji Politik

Kedua, program Subang Ngabret Nyaah Ka Indung. Program yang dijadwalkan mulai berjalan pada akhir April 2025 ini mewajibkan setiap ASN dan pegawai BUMD di Kabupaten Subang untuk memiliki satu lansia binaan.

Sasaran dari program ini adalah lansia berusia 60 tahun ke atas, khususnya kaum ibu yang hidup dalam keterbatasan dan memerlukan perhatian, perlindungan, serta penghormatan yang layak.

Ketiga, Kick Off Subang Innovation Festival (SIF) 2025. Dengan mengusung tema “Akselerasi Inovasi untuk Kesejahteraan Masyarakat”, festival ini sejalan dengan semangat pembangunan Kabupaten Subang yang mengusung tagline "Subang Ngabret".

Keempat, kenaikan honorarium petugas kebersihan DLH. Pemerintah Kabupaten Subang akan menaikkan honorarium petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dari Rp36.000 menjadi Rp50.000 per hari. Kenaikan ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi petugas dalam menjaga kebersihan dan keindahan Subang.

BACA JUGA: SUBANG DOELOE: Masjid Agung Subang Dulunya Bangunan Belanda

Kelima, program jalan leucir. "Jalan Leucir" atau "Subang Leucir 2027" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan program pembangunan jalan di Kabupaten Subang yang ditargetkan selesai pada tahun 2027.

Program ini bertujuan memperbaiki jalan-jalan yang rusak dan membuat seluruh jalan di Subang menjadi mulus dan nyaman untuk dilalui.

Hingga saat ini sudah 4,35 km jalan yang tuntas diperbaiki. Pada tahun 2025, telah dianggarkan Rp250 miliar untuk perbaikan jalan kabupaten sepanjang 80 km.

Keenam, ada program Saba Desa. Saba Desa di Subang adalah kegiatan kunjungan atau tur ke berbagai desa yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Subang. Tujuan utamanya adalah untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, melihat langsung kondisi desa, dan menerima aspirasi warga secara langsung.

Ketujuh, penghargaan Top BUMD Award 2025. Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Bupati Subang sebagai TOP Pembina BUMD 2025. PT BPR Subang Gemi Nastiti (Perseroda) juga menerima penghargaan dalam kategori TOP BUMD Award 2025 BPR Bintang #4, serta TOP CEO BUMD 2025 yang diberikan kepada Direktur Utama PT BPR Subang Gemi Nastiti (Perseroda), Anton Abdul Rosydi.

Kedelapan, Subang Fest 2025 Vol. 1 dan 2. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap insan kreatif di Kabupaten Subang. Menjadi wadah pengembangan kreativitas anak muda dan sarana unjuk bakat bagi para seniman Subang.

Kesembilan, sehari Bersama Kang Rey dalam Rangka Festival 7 Sungai. Sebuah obrolan santai dengan konsep live podcast yang disertai hiburan masyarakat di sekitar wilayah kegiatan.

Juga diselenggarakan acara ramah tamah yang membahas rencana dan strategi Kang Rey dalam menyelesaikan tantangan dan permasalahan di Kabupaten Subang. Edisi kali ini fokus pada persiapan Festival 7 Sungai.


Berita Terkini