Cuaca di Subang Sekarang Terasa Dingin? Ini Dia Penyebanya!

IMBAUAN: Kadinkes Subang, dr. Maxi imbau masyarakat menjaga daya tahan tubuh waspada penyakit musiman.
SUBANG-Fenomena astronomi aphelion tengah berlangsung sejak akhir Juni dan diperkirakan akan terus terjadi hingga pertengahan Agustus 2025. Fenomena ini disebut kondisi ketika jarak antara Bumi dan Matahari berada di titik terjauh.
Dalam kondisi ini, suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya, terutama pada pagi dan malam hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi menjelaskan, perubahan suhu akibat aphelion berdampak langsung pada peningkatan kasus penyakit musiman, terutama yang menyerang saluran pernapasan.
“Udara yang lebih dingin ini memengaruhi daya tahan tubuh masyarakat. Kami mencatat peningkatan kasus flu, batuk, demam, bahkan infeksi saluran pernapasan atas. Ini wajar karena kondisi tubuh lebih rentan saat suhu turun,” jelas dr. Maxi kepada Pasundan Ekspres, belum lama ini.
BACA JUGA: Festival 7 Sungai ke-10 di Subang: Kampanye Pelestarian Lingkungan dan Budaya Lokal
Menurutnya, dalam kondisi normal jarak antara Bumi dan Matahari adalah sekitar 150 juta kilometer atau 5 menit cahaya. Namun selama aphelion, jarak tersebut bisa mencapai 166 juta kilometer naik sekitar 66 persen.
“Semakin jauh jaraknya, maka intensitas panas matahari yang sampai ke Bumi berkurang. Ini menyebabkan suhu menurun, dan secara tidak langsung, membuat virus dan bakteri lebih mudah berkembang karena sinar matahari yang biasanya membunuh kuman menjadi berkurang kekuatannya,” terangnya.
Tak hanya penyakit pernapasan, dr. Maxi juga menyebutkan ada pasien dengan demam yang belum jelas penyebabnya, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan gejala panas tanpa penyebab pasti lainnya.
“Kami sedang pantau dan evaluasi. DBD juga ada karena kondisi lembap mempercepat perkembangan nyamuk. Selain itu, kami juga menerima pasien dengan gejala demam yang belum dapat diidentifikasi apakah karena virus tertentu atau lainnya,” tambahnya.
BACA JUGA: 5 Pusat Oleh-oleh Subang yang Cukup Terkenal dan Mudah Dijangkau di Pusat Kota
Dinas Kesehatan Subang mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan memperhatikan asupan gizi, istirahat cukup, serta menjaga sirkulasi udara di dalam rumah.
“Pastikan ventilasi rumah baik, jangan lupa berjemur saat pagi, dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam atau sesak napas,” kata dr. Maxi.
Maxi menyebut, fenomena aphelion ini merupakan kejadian alam yang terjadi setiap tahun, dan biasanya tidak membahayakan secara langsung. Namun, dampak kesehatannya perlu diantisipasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat.(cdp/ysp)