Jangan Sepelekan Mata Malas atau Ambliopia pada Anak, Bisa Sebabkan Kebutaan Saat Dewasa

Jangan Sepelekan Mata Malas atau Ambliopia pada Anak, Bisa Sebabkan Kebutaan Saat Dewasa

Jangan Sepelekan Mata Malas atau Ambliopia pada Anak (Foto: Freepik)

Skrining berikutnya dilakukan pada usia 36 hingga 47 bulan, atau sekitar 3 hingga 4 tahun. Pada usia ini, anak seharusnya mampu mengukur ketajaman penglihatannya dan dapat mengidentifikasi sebagian besar optotipe pada baris 20/50 di masing-masing mata.

Pemeriksaan dilakukan pada jarak 10 kaki (feet) atau 3 meter, dan mata yang tidak diperiksa harus tertutup dengan benar.

Selanjutnya, dilakukan kembali skrining ketika anak berusia di atas 60 bulan atau 5 tahun. Anak diharapkan dapat mengidentifikasi sebagian besar optotipe pada baris 20/30 di setiap mata, dan skrining ulang dianjurkan setiap tahun.

BACA JUGA:Apakah Benar Imunisasi Dapat Merusak Sel dan DNA? Ini Penjelasan Kemenkes

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, sebagian pembiayaan kesehatan untuk ambliopia atau kasus-kasus anak lainnya akan ditanggung oleh BPJS, jika mereka terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

"Dalam rangka Hari Kesehatan Mata, kami benar-benar ingin mengingatkan kepada masyarakat, terutama untuk melakukan deteksi lebih dini, dan kalau memang kita perlu perkuat guru-guru di sekolah agar dapat memperhatikan anak didiknya. Kalau anak didik duduk pada jarak tertentu tapi tidak bisa baca, ini harus segera dikonsultasikan," pungkas dr. Nadia. (inm)


Berita Terkini