Lifestyle

Kesalahan dalam Menulis Cerita Romance yang Seringkali Diabaikan

Kesalahan dalam Menulis Cerita Romance yang Seringkali Diabaikan
Kesalahan dalam Menulis Cerita Romance yang Seringkali Diabaikan (Image From: Pexels/lil artsy)

PASUNDAN EKSPRES - Kesalahan dalam menulis cerita romance yang sering diabaikan. Menulis menjadi salah satu cara untuk melepaskan penat. Terkadang, menulis juga dijadikan sebagai hobi yang asik.

Bagi kamu yang senang menulis, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan menulis cerita atau novel atau bahkan kamu adalah salah satunya penulis cerita tersebut.

Penulis cerita atau novel biasanya memiliki genre kesukaan masing-masing, seperti romance, thriller, horor, sampai sliece of life.

Nah, buat kamu yang senang menulis cerita bergenre romance, ada beberapa hal yang patut kamu perhatikan, seperti kesalahan-kesalahan yang barangkali pernah kamu lakukan, tapi kamu abaikan. 

Kira-kira kesalahan apa yang dimaksud? Yuk, simak penjelasan singkat mengenai tiga kesalahan dalam menulis cerita romance yang dirangkum dari Instagram @ujwafirdaus, Kamis (30/5). 

Kesalahan dalam Menulis Cerita Romance

Berikut adalah beberapa kesalahan dalam menulis cerita romance yang terkadang seringkali diabaikan.

Terlalu cepat membiarkan pemeran saling jatuh cinta 

Kesalahan dalam menulis cerita romance yang pertama adalah terlalu cepatnya pemeran saling jatuh cinta.

Dalam sebuah cerita romansa, proses dua orang untuk saling jatuh cinta sangatlah penting. Ketika dua karakter bisa saling mencintai, biasanya ada serangkaian proses yang harus mereka lalui untuk sampai pada titik itu.

BACA JUGA: Kapan Puasa Arafah 2024? Cek Waktu, Niat, dan Keutamaan Disini

BACA JUGA: Spill SnK Promo Si Oyen di Tomoro Coffee x The Garfield Movie: The Great Monday Series

Pembaca akan dapat merasakan 'chemistry' atau hubungan emosional antara dua karakter tersebut ketika mereka diajak untuk mengikuti proses perjuangan dan perjalanan karakter-karakter itu dalam mengenal satu sama lain.

Bayangkan jika dalam sebuah cerita, dua karakter langsung disuguhkan dengan adegan-adegan romantis tanpa proses pengenalan dan pengembangan hubungan yang panjang. Hal itu akan terasa janggal dan aneh bagi pembaca.

Oleh karena itu, proses membangun hubungan dan saling mengenal antara dua karakter utama dalam cerita romansa menjadi sangat penting.

Proses ini memungkinkan pembaca untuk benar-benar merasakan dan menghayati perkembangan cinta di antara mereka.

Terlalu mengumbar adegan romantis 

Kesalahan berikutnya adalah terlalu mengumbar adegan romantis pada cerita yang kamu tulis. Jika pembaca terus-menerus disuguhkan dengan banyak adegan romantis, bukannya merasa senang, mereka justru akan merasa bingung.

Novel romansa tidak hanya boleh berisi banyak adegan romantis semata. Sebagai penulis, kamu harus menyajikan berbagai elemen lain yang dapat memperkaya cerita, seperti tujuan atau motivasi karakter, proses penyelesaian masalah, dan aspek-aspek lain yang dapat membuat cerita lebih menarik dan bermakna.

Menormalisasi Keburukan 

Kesalahan yang paling sering ditulis oleh penulis romance adalah menormalisasi keburukan.

Mungkin kamu pernah menemukan atau bahkan menulis cerita di mana korban pelecehan atau kekerasan justru jatuh cinta pada pelakunya. Atau adegan-adegan pelecehan digambarkan secara menyenangkan, padahal realitanya hal itu jauh dari menyenangkan.

Memang tugas seorang penulis adalah mencari sesuatu yang berbeda dan inovatif untuk menarik pembaca.

Namun, hal itu tidak boleh dilakukan dengan cara menormalisasi atau memperlakukan tindakan-tindakan buruk, ilegal atau tidak etis sebagai sesuatu yang wajar atau bahkan diinginkan.

Nah, itulah mengenai beberapa kesalahan dalam menulis cerita romance yang harus kamu ketahui. Semoga artikel ini dapat membantumu. (ipa)

Berita Terkait