Nasional

Mengenang P.W. Hofland, Tuan Tanah Belanda di Kejayaan Subang

Mengenang P.W. Hofland, Tuan Tanah Belanda di Kejayaan Subang
Mengenang P.W. Hofland, Tuan Tanah Belanda di Kejayaan Subang (dok.National Geographic Indonesia)

PASUNDAN EKSPRES - P.W. Hofland dikenal sebagai tokoh Belanda yang berperan besar dalam membangun kejayaan Subang di masa silam. 

Menurut sejarah, berkat kedermawanannya, P.W. Hofland mampu berbaur dan dekat dengan warga Subang. 

Lantas, kenapa P.W. Hofland berperan besar dalam membangun kejayaan Subang? Yuk, kita cari tahu biografi dan profil P.W. Hofland di bawah ini. 

BACA JUGA:Sejarah Kabupaten Subang serta Asal Usul Nya, Terpatri Sejak Zaman Purba

1. P.W. Hofland dikenal sebagai "Raja" oleh masyarakat Subang

P.W. Hofland memiliki nama lengkap Peter William Hofland. Di balik  namanya yang kental dengan budaya Belanda, siapa sangka ia justru mampu memajukan wilayah Kabupaten Subang yang pada saat itu masih kontraproduktif. Berkat kedermawanannya, P.W. Hofland dikenal sebagai “Raja” oleh masyarakat setempat. 

BACA JUGA:6 Filosofi Logo HUT Ke-76 Kabupaten Subang Tahun 2024, Ada Warna Kode Morse!

2. P.W. Hofland mendirikan perusahaan besar bernama P & T Landen

P.W. Hofland diketahui mulai mendirikan perusahaan besar bernama Pamanoekan and Tjiasem Lande (P & T Landen), yang sebelumnya telah dikelola oleh warga Inggris pada tahun 1812. 

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebnunan dan pertanian tersebut kemudian diteruskan oleh keluarga Hofland, hingga dilanjutkan oleh dirinya sampai sukses besar. 

Adapun luas perkebunan dan pertanian P & T Landen diperkirakan mencapai puluhan kilometer yang membentang dari pesisir utara sampai ke selatan. P.W Hofland sendiri resmi menjadi pemilik tunggal dari P & T Landen pada 1858.

BACA JUGA:Warga Subang Harus Tahu! keunggulan Samsat Subang yang Menguntungkan

2. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas

P & T Landen yang dikelola oleh P.W. Hofland di Subang, menghasilkan produk pertanian yang berkualitas seperti teh, kopi, hingga kina. 

Berkat berdirinya P & T Landen oleh P.W Hofland, rupanya perlahan mengangkat nama Kabupaten Subang dengan hasil pertaniannya. 

Sebelum ada perusahaan P & T Landen, Subang termasuk daerah yang  kontraproduktif. Sebab, minim produk unggulan yang saat itu hanya berupa beras, kelapa dan kopi.

BACA JUGA:Catat Warga Subang! Yuk Ketahui Apa Saja Layanan yang Ada di Samsat Subang

3. Berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Subang

Sebagai orang asing, P.W Hofland juga menjalankan peran imperialisme ala Eropa. Menariknya, ia melakukan hal tersebut secara humanis.

Para karyawan yang bekerja di pabriknya, benar-benar diperhatikan. Ia memberi gaji dengan layak, termasuk memberikan bonus terhadap pekerja yang berprestasi.

Alhasil, berkat kedermawanan P.W Hofland turut memicu semangat bekerja para karyawan, hingga usahanya di perkebunan dan pertanian P & T Landen semakin mendulang untung besar di Hindia Belanda.

BACA JUGA:Caleg Suara Terbanyak di Subang, Tegar Jasa Priatna Belajar Politik Langsung dari Prabowo

4. Membangun infrastruktur bangunan hingga sekolah 

Selain menjadi pengusaha yang mensejahterakan masyarakat Subang, P.W Hofland juga memperhatikan kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitar kebun sampai pabriknya. 

P.W Hofland diketahui membangun jalanan, termasuk instalasi listrik lewat PLTA di wilayah Subang. 

PLTA tersebut sebenarnya untuk kebutuhan listrik perkebunan dan pabrik, namun ia paralelkan untuk kebutuhan fasilitas umum, salah satunya jalan.

Selain itu, P.W Holfland juga membangun fasilitas sekolah desa bagi anak-anak dari para buruh perkebunan dan pabrik. Hal ini agar anak-anak para pekerja bisa mendapat akses pendidikan yang layak.

BACA JUGA:Ini Awal Mula Berdirinya Pondok Pesantren Pagaleran di Subang

5. Dekat dengan masyarakat Subang 

Dilansir dari merdeka.com, berkat dedikasinya terhadap masyarakat di sana, Hofland bisa dekat dan membaur dengan warga, terutama yang tinggal dan bekerja di wilayah perkebunan.

Hofland mencoba memecah batas yang biasa terjadi antara pribumi dengan kaum Eropa, dengan turut memenuhi kebutuhan lingkungan sosial di sana. 

P.W Holfland akhirnya tutup usia pada tahun 1872, yang membuat para pekerja dan warga setempat merasa kehilangan sosok Hofland.

Sepeninggalnya Hofland, aset perkebunan dan pabrik diserahkan ke keturunannya. Sementara itu, untuk mengenang sosok P.W Holfland, dibangunlah sebuah makam yang megah di wilayah Sukamaju yang kini menjadi area pemakaman Kristen. 

(nym)

 

Berita Terkait