News

Miris, Sandi Damkar Blak-Blakan Ungkap Hak Karyawan Pernah Dikorupsi dengan Alasan BPJS

Miris, Sandi Damkar Blak-Blakan Ungkap Hak Karyawan Pernah Dikorupsi dengan Alasan BPJS
(dok.YouTube/Deddy Corbuzier)

PASUNDAN EKSPRES - Sandi Damkar yang sebelumnya viral karena membuat video 'room tour' mengkritik peralatan pemadam kebakaran di Depok sudah rusak, baru-baru ini menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier pada (31/7/2024). 

Dalam keterangan resminya yang dipandu oleh Deddy Corbuzier, Sandi Damkar blak-blakan ungkap bahwa hak karyawan atau gaji bulanannya sebagai petugas pemadam kebakaran pernah dikorupsi. bahkan, saat Deddy Corbuzier bertanya apakah alat-alat pemadam kebakaran pernah dikorupsi? Ini jawaban Sandi. 

BACA JUGA:4 Anak Tewas Tenggelam di Sungai Cipabeulah Polisi: Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan

"Iya, kalau untuk alatnya sekarang masih kita laporin tapi kalau untuk hak kami (Petugas Damkar) pernah dikorupsi." 

Sandi Damkar juga menjelaskan alasan mengapa dia menangis saat berusaha memadamkan api di sebuah gereja bersama rekan satu tim yang videonya viral di media sosial. Ditanya Deddy Corbuzier, Sandi mengakui bahwa alat-alat Damkar di Depok hingga mobilnya banyak yang rusak. 

BACA JUGA:PPPK Belum Terima Gaji, BKAD Purwakarta: Agustus Dirapel

"Iya, betul. Kalau untuk rusak hampir rata-rata, ya pasti ada yang rusak." ungkap Sandi. 

Bukan hanya alat Damkar yang rusak, rem tangan mobil pemadam kebakaran juga rata-rata tidak berfungsi dengan baik. 

"Kalau untuk rem itu rem tangannya itu rata-rata blong. Tapi kalau untuk sekarang kita gak tahu juga, sih mereka 'kan kadang kalau kita dibilang (dianggap) ngakal." 

Deddy Corbuzier pun penasaran mengapa Sandi berani buka suara untuk mengkritik kejanggalan di balik pekerjaannya sebagai Petugas Damkar.

BACA JUGA:Persikas Kembali Boyong Pemain Baru, Kali Ini Datangkan Muhammad Isa

"Kalau untuk berani, awal saya masuk Oktober tahun 2015 di pemadam gitu di situ aja pas masuk aja gitu saya ada mikir kejanggalan gitu. Kita pas tanda tangan kontrak, ya itu gaji sekian kita dipotong sekian. Dipotong 400 ribu. Ya, ngomongnya BPJS dulu." kata Sandi. 

Masih dalam keterangan yang sama, Sandi mengungkapkan bahwa pemotongan gaji tersebut sempat dipertanyakan, namun tidak direspon dengan baik. 

BACA JUGA:Darmabelu Aesthetic Clinic Layani Treatment dari Ujung Rambut hingga Kaki

"Setelah kita pertanyakan, itu bukan rasio umum anggota juga tahu. Kita nanya ini buat apa gitu itungannya gak segini. Pejabat itu hampir rata-rata, ya oknum semua bilang 'udah lu terima aja, masih banyak orang yang mau kerja di sini, lu tu dikeluarin gampang'".

Puncaknya, dugaan Sandi mengenai adanya tindak korupsi gaji karyawan Damkar oleh oknum pejabat mulai menemukan titik terang saat anaknya sakit dan kartu BPJS-nya tak dapat digunakan. 

"Saya ke rumah sakit, anak saya bawa pake kartu BPJS, ya pada saat ke depan kartu BPJS-nya gak aktif."  pungkas Sandi. 

(nym)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua