News

Kecelakaan Maut Rem Blong Kembali Terulang di Ciater Subang, Kenapa?

Kecelakaan Maut Rem Blong Kembali Terulang di Ciater Subang, Kenapa?
Kecelakaan Maut Rem Blong Kembali Terulang di Ciater Subang, Kenapa? (Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Turunan di Jalan Raya Ciater kembali memakan korban, sebelumnya pada tahun 2014 terjadi kecelakaan bus rombongan SMA Al-Huda Cengkareng, Jakarta Barat. 

Kecelakaan tersebut terjadi di turunan Ciater Subang Selasa, 17 Juni 2014. Yang mengakibatkan 8 orang meninggal dunia. 

Dalam penuturan Pramuji seorang pelajar yang selamat, mobil yang ditumpanginya mengalami rem blong. Tidak lama setelah itu, bus terguling ke arah kanan yang kemudian menghantam sebuah mini bus Avanza. 

Kasus rem blong juga kini terjadi kepada SMK Lingga Kencana yang mengalami kecelakaan di turunan Ciater, Subang pada Sabtu, 11 Mei 2024. 

BACA JUGA:Lokasi Kecelakaan Bus Rombongan SMK Depok di Ciater Subang Disebut Jalur Tengkorak

Dalam kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 33 luka-luka. 

Kecelakaan yang menimpa SMK Lingga Kenca Depok juga diduga rem blong dan teruguling kearah kanan.

Sampai saat ini Kaporlantas masih menyelidiki kejadian yang terjadi di Jalan raya Ciater Subang.

Namun, dalam penuturan Sadira, Sopir Bus Putera Fajar mengatakan bahwa pada awalnya mobil normal-normal saja. 

Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok baru terasa ada masalah ketika pulang dari Bandung, yang kala itu rombongan akan menuju ke Tangkuban Perahu, Lembang. 

"Disana saya sudah merasa rem dalam, saya inisiatif untuk dikirim montir di KM 57," kata Sadira dikutip dari tayangan TVone. 

Ketika berada di turunan Ciater, tiba-tiba rem tidak berfungsi, Sadir mengaku bahwa dirinya berinisiatif mencari tempat aman untuk berhenti. 

BACA JUGA:Kabar Terkini Kecelakaan Bus di Ciater yang Tewaskan 11 Penumpang

“Saya cari tempat penyelamat tapi tidak ada. Di depan saya lihat ada motor 5 sebelum itu saya buang ke kanan ternyata ada motor ada satu. Tiang listrik saya hajar mobil berhenti saya antisipasi buang ke kanan tahu2 mobil terbalik,” ungkapnya.

Kejadian rem blong ini bukan hanya sekali atau dua kali saja, melainkan beberapa truk atau bus pun pernah mengalami hal yang sama. 

Menurut KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transpormasi) ada sebanyak 90% kasus kecelakaan bus dan truk yang mengalami kecelakaan di sistem rem. 

Sejatinya, hal tersebut terjadi karna kurangnya perawatan rutin, seperti pengecekan rem yang merupakan aspek penting yang harus berfungsi. 

Jika rem tidak dalam kondisi prima maka kendaraan akan mengalami kesulitan dalam menghentikan lajunya. 

Selain itu, rem blong pun bisa terjadi akibat penyumbatan atau kebocoran pada selang angin yang berada di sistem rem. 

Berita Terkait