Kesalehan Sosial : Kunci Dalam Bermuamalah

Kesalehan Sosial : Kunci Dalam Bermuamalah

Kesalehan Sosial : Kunci Dalam BerKesalehan Sosial : Kunci Dalam Bermuamalah Muamalah

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR Al-Bukhari)

عليك بطول الصمت فإنه مطردة الشيطان وعون لك علي أمردينك

 "Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu." (HR Ahmad)

 

 Ketiga, kesalehan dalam bertindak ; Setelah kita berpikir, berucap terkadang bisa dilanjutkan dengan tindakan. Tindakan atau perbuatan seyogiyanya tindakan yang tidak melanggar hukum. Tindakan manusia secara keseluruhan akan terdetek oleh Allah melalui catatan para malaikatnya (Rokib dan Atid). Tak satupun kegiatan kita yang terlewatkan oleh dua malaikat tersebut.  Kesalehan kita dalam bertindak adalah bagaimana kita selalu berusaha bertindak yang baik yang bisa membawa atau memberikan kesenangan, kenyamanan, solusi, dan tumbuhnya semangat orang lain untuk berbuat baik. Apa pun jenis perbuatannya harus bisa menjadikan adanya manfaat untuk orang lain, bukan sebaliknya. Rasululloh bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ

 

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.” (HR At-Tirmidziy No 2263)

 

Keempat, kesalehan dalam bersikap ; Dalam bermasyarakat dan berbangsa, perlu diperhatikan bahwa  jangan sampai sikap kita, menjadikan munculnya sikap saling membenci, mencurigai, menyinggung atau sebangsanya. Tetapi sebaliknya, sikap yang bisa menumbuhkan kebersamaan kenyamanan dan tumbuhnya sikap persaudaraan.  Apalagi terhadap keluarga, terutama orang tua.  Allah berfirman:

 

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS Al Isra Ayat 23)

 

Kelima, kesalehan dalam mencatat ; Sesuatu yang penting dalam bermuamalah dengan masyarakat sebaiknya dilakukan penulisan atau pencatatan agar bisa menjadi ingatan ataupun catatan penting dan lain sebagainya. Jelasnya adalah sesuatu yang bersifat penting, bermakna, dibutuhkan di waktu yang akan datang baik sebuah ilmu, informasi atau perjanjian dan sebangsanya sebaiknya ditulis dengan baik dan benar berdasarkan fakta dan data dengan menjauhkan dari dusta maupun hoak. Mengapa? Karena kalau dan ketidakbenaran baik disengaja maupun tidak, di belakang hari akan membawa kemadharatan atau ketidakbaikan, bahkan bisa jadi pertikaian. Allah berfirman:

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَٱكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِٱلْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ ٱلَّذِى عَلَيْهِ ٱلْحَقُّ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ


Berita Terkini