Oleh:
Aziz Akbar Mukasyaf, S.Hut., M.Sc., Ph.D
Dalam setiap helai daun, setiap hembusan angin, dan setiap ciptaan makhluk hidup, tersimpan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang mengajarkan kita tentang keanekaragaman hayati. Keanekaragaman ini merupakan manifestasi nyata dari hikmah dan kekuasaan-Nya, yang telah menciptakan bumi dengan berbagai bentuk kehidupan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal” (QS. Ar-Rum: 20). Ayat ini mengajak kita untuk merenungi setiap ciptaan sebagai bukti kebesaran Sang Pencipta yang tersaji dalam ragam bentuk dan fungsi kehidupan di muka bumi.
Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu dengan tatanan yang sempurna dan beraneka ragam, yang menunjukkan adanya keseimbangan dalam setiap ekosistem. Dalam QS. Al-An’am: 141, Allah SWT mengingatkan umat manusia untuk menikmati hasil bumi dengan penuh syukur, sekaligus menjaga agar tidak terjadi kerusakan. Ayat ini tidak hanya mengungkap keindahan berbagai jenis tumbuhan dan buah-buahan, tetapi juga menekankan pentingnya kesederhanaan dan tanggung jawab dalam memanfaatkan nikmat alam. Keanekaragaman hayati, baik itu flora maupun fauna, merupakan salah satu bukti nyata rahmat Allah yang mengalir dalam setiap lapisan kehidupan, mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai sumber kehidupan yang abadi.
Sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan diberi amanah sebagai khalifah di muka bumi, tentunya setiap Muslim dituntut untuk merawat dan melestarikan keanekaragaman hayati. Tanggung jawab ini tidak hanya bersifat ekologis, tetapi juga spiritual, karena dengan menjaga alam, kita turut menjalankan perintah Allah untuk tidak membuat kerusakan di bumi. Allah berfirman dalam QS. Al-A’raf: 56, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan) dengan baik.” Perintah ini mengingatkan kita agar selalu bijaksana dalam mengelola sumber daya alam dan menjaga agar keanekaragaman hayati tetap lestari demi kesejahteraan generasi yang akan datang.
Selain itu, alam yang penuh dengan keanekaragaman hayati merupakan anugerah yang harus kita jaga. Allah menciptakan berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan ekosistem dengan fungsi masing-masing yang saling mendukung. Dalam QS. An-Nahl :10-11, dijelaskan tentang air hujan yang diturunkan Allah yang kemudian tumbuh berbagai jenis tumbuhan yang indah dan bermanfaat. Setiap tetes hujan yang jatuh, setiap benih yang tumbuh, merupakan bagian dari siklus kehidupan yang mengajarkan kita tentang pentingnya keseimbangan dan keteraturan dalam ciptaan. Dengan menjaga alam, kita sebenarnya juga menjaga siklus kehidupan yang telah diatur sempurna oleh Allah SWT.
Keanekaragaman hayati dalam Islam juga mencerminkan nilai-nilai keadilan dan keseimbangan yang diajarkan oleh agama. Setiap spesies, baik tumbuhan maupun hewan, memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Misalnya, keanekaragaman tumbuhan menyediakan oksigen, makanan, dan obat-obatan, sedangkan keberadaan berbagai satwa membantu mengontrol populasi organisme lain dan mempertahankan siklus alam. Keseimbangan ini merupakan bagian dari fitrah ciptaan Allah yang sempurna, di mana setiap makhluk hidup saling bergantung untuk menciptakan harmoni yang menyejukkan hati dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh alam.
Melalui pemahaman tentang keanekaragaman hayati, umat Islam diajak untuk tidak hanya menjadi penikmat nikmat alam, tetapi juga sebagai pelindung dan pengelola yang bertanggung jawab. Tindakan konkret seperti mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah, serta menjaga dan melestarikan habitat alami adalah bentuk nyata implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sikap ini, kita tidak hanya memenuhi amanah sebagai khalifah di muka bumi, tetapi juga mengukuhkan iman dengan menyadari bahwa setiap langkah kecil dalam menjaga alam adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Akhir kata, mari kita jadikan keanekaragaman hayati sebagai cermin dari kebesaran Allah dan sebagai inspirasi untuk terus menjaga serta melestarikan alam. Dengan merenungi setiap ciptaan, kita akan semakin menyadari betapa besar rahmat Allah yang tercermin dalam keberagaman makhluk hidup. Semoga dengan kesadaran ini, kita mampu menjalankan peran kita sebagai pengelola bumi dengan penuh tanggung jawab, sehingga anugerah keanekaragaman hayati ini dapat dinikmati oleh seluruh makhluk, hari ini dan selamanya.(*)