Sepi Peminat dan Minim Branding, Honda Genio Gagal Curi Hati Konsumen

Sepi Peminat dan Minim Branding, Honda Genio Gagal Curi Hati Konsumen
PASUNDAN EKSPRES- Pasar skutik entry-level di Indonesia memang bisa dibilang sudah sangat sesak. Hampir semua produsen motor besar memiliki jagoan masing-masing di segmen ini.
Tapi jika bicara dominasi, nama Honda masih tak tergoyahkan, terutama lewat Beat dan Scoopy yang penjualannya merajai pasar. Namun, ada satu model yang tampaknya kurang berhasil mencuri perhatian Honda Genio.
Awalnya Penuh Harapan
Saat pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, Genio sempat mencuri perhatian.
BACA JUGA: Daftar Harga Motor Honda Matic Terbaru di 2025
Desain retro klasik yang terinspirasi dari Scoopy, harga yang lebih terjangkau, dan positioning sebagai alternatif murah untuk penggemar skutik bergaya retro sempat membuatnya terlihat menjanjikan.
Namun, seiring waktu, penjualannya tidak pernah benar-benar melejit.
Problem Utama Posisi yang Tidak Jelas
Salah satu masalah utama Genio adalah posisi pasarnya yang membingungkan. Secara desain dan fitur, Genio terlalu mirip dengan Scoopy, namun dengan kualitas dan fitur yang dikurangi.
BACA JUGA: Harga MX King 150 2025 di Jawa Barat Bikin Kaget! Kota Mana yang Paling Murah?
Alhasil, konsumen merasa Genio seperti “Scoopy versi hemat”, tapi tanpa daya tarik yang kuat. Dari segi harga, Genio juga terjebak di antara dua model populer Honda lainnya Beat dan Scoopy.
Dengan harga di kisaran Rp20 jutaan, Genio hanya terpaut sedikit dari Scoopy yang tampil lebih mewah. Sementara Honda Beat, yang lebih murah Rp2 jutaan, justru menawarkan value lebih baik dengan performa serupa dan resale value yang tinggi.
Desain Kurang Menarik, Fitur Minim
Di sisi desain, Genio pun tak cukup menonjol. Gaya retronya kalah “stylish” dibanding Scoopy, dan tidak cukup sporty untuk menarik anak muda.
Fitur-fiturnya juga sangat standar speedometer digital sederhana, power outlet, dan desain yang menurut banyak orang “kentang”—tidak retro banget, tidak sporty juga.
Bahkan ketika dibandingkan dengan motor lain dari merek pesaing, Genio masih kesulitan.
Yamaha Fazzio, misalnya, meski desainnya sempat diragukan, kini lebih laris berkat fitur hybrid dan desain unik. Belum lagi kehadiran Yamaha Gear atau Fino yang menambah tekanan.
Minim Branding dan Marketing