Sepi Peminat dan Minim Branding, Honda Genio Gagal Curi Hati Konsumen

Sepi Peminat dan Minim Branding, Honda Genio Gagal Curi Hati Konsumen
Hal lain yang menjadi kelemahan Genio adalah minimnya dukungan dari sisi promosi. Tidak seperti Beat atau Scoopy yang kerap hadir di berbagai media, kampanye Honda untuk Genio sangat terbatas.
Bahkan bisa dibilang, motor ini seperti “dibiarkan begitu saja” oleh Honda tanpa upaya untuk memperkenalkan ulang atau memperbaiki citranya di pasar.
Nilai Jual Kembali yang Lemah
Satu hal yang kerap jadi pertimbangan konsumen Honda adalah resale value. Sayangnya, Genio gagal menjaga nilai jual kembali seperti Beat atau Scoopy.
Banyak calon pembeli yang akhirnya mengurungkan niat karena khawatir harga jual bekasnya akan anjlok.
Apakah Genio adalah motor yang buruk? Tidak juga. Secara performa dan kualitas, Genio tetap setara dengan motor entry level Honda lainnya.
Namun ketika membicarakan value for money, resale value, dan daya tarik desain, Genio kalah dari para rivalnya bahkan dari sesama motor Honda.
Dengan harga yang terlalu nanggung, fitur yang standar, dan branding yang lemah, Genio seolah terjebak di tengah tidak cukup menarik untuk anak muda, tidak cukup nyaman untuk emak-emak, dan tidak cukup murah untuk pembeli entry-level.
Jika Honda ingin Genio tetap bertahan di pasar, mungkin sudah saatnya dilakukan reposisi atau bahkan redesign besar-besaran.
Kalau tidak, motor ini hanya akan menjadi pelengkap lini produk yang perlahan-lahan dilupakan pasar.