Menelusuri Sejarah Kota Subang Jaman Dulu, Dari Prasejarah hingga Kemerdekaan

Sejarah kota Subang jaman dulu mencakup masa prasejarah, pengaruh kerajaan besar seperti Tarumanagara dan Pajajaran, masa penjajahan Belanda, hingga perjuangan rakyat Subang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
PASUNDAN EKSPRES - Sejarah kota Subang jaman dulu adalah kisah panjang peradaban yang telah melewati berbagai era: dari zaman prasejarah, pengaruh kerajaan Hindu dan Islam, masa kolonialisme, kebangkitan nasionalisme, hingga perjuangan kemerdekaan.
Wilayah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Subang menyimpan banyak jejak historis yang menjadi bukti penting perjalanan sejarah kawasan di jalur tengah Pulau Jawa Barat ini.
Sejarah Kota Subang Jaman Dulu: Jejak Peradaban dari Prasejarah hingga Kemerdekaan
BACA JUGA: 7 Kesenian Khas Subang yang Jarang Diketahui tapi Bikin Merinding Saat Ditonton!
Prasejarah: Awal Kehidupan di Subang
Jejak pertama peradaban dalam sejarah kota Subang jaman dulu ditandai dengan penemuan alat-alat batu bercorak neolitikum di beberapa wilayah seperti Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati, dan Dayeuhkolot (Sagalaherang).
Benda-benda ini mengindikasikan bahwa masyarakat telah mengenal aktivitas pertanian sederhana sejak masa prasejarah.
Tak hanya itu, temuan situs perunggu di Kampung Engkel, Sagalaherang memperkuat bukti bahwa budaya logam juga berkembang di wilayah ini.
Peradaban awal ini menjadi fondasi penting dalam membentuk struktur sosial dan ekonomi masyarakat Subang di masa-masa berikutnya.
Era Hindu: Bagian dari Kerajaan Besar di Nusantara
Dalam fase sejarah kota Subang jaman dulu saat masuk ke era Hindu-Buddha, wilayah ini berada di bawah pengaruh tiga kerajaan besar: Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran.
Perdagangan dan kontak budaya dengan kerajaan luar bahkan sudah terjadi sejak abad ke-7, terbukti dari penemuan pecahan keramik Tiongkok di Patenggeng (Kalijati).
Tome Pires, seorang penjelajah Portugis, mencatat bahwa sepanjang jalur utara Jawa, termasuk wilayah Subang, merupakan bagian dari Kerajaan Sunda.
Hal ini mengindikasikan bahwa Subang bukanlah daerah terpencil, melainkan bagian dari jalur perdagangan penting dalam jaringan kerajaan maritim Nusantara.