Daerah

Ucapan Ruhimat dan Maruarar Sirait Terbukti: Prabowo-Gibran Raup Suara di Atas 70 Persen di Subang, Menang di Kandang Banteng

Prabowo Subianto diapit Maruarar Sirait dan Ruhimat dalam kampanye di Lapangan Desa Rawalele, Subang pada Sabtu (27/1) lalu. (Cindy Desita/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Ucapan Ruhimat dan Bang Ara terbukti. Ucapan Ruhimat soal suara Prabowo-Gibran di Subang hingga 70 persen terbukti. Saat kampanye di Majalengka, Ruhimat menyebut Subang siap 70 persen suara untuk Prabowo-Gibran.

Sementara ucapan Bang Ara soal memenangkan Prabowo-Gibran di Subang yang merupakan Kandang Banteng. Istilah untuk menyebut basis PDIP di suatu daerah.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, pasangan Prabowo-Gibran meraih 715.639 suara (74,0 persen). Disusul oleh Anies-Muhaimin 162.150 suara (16,8 persen) dan Ganjar-Mahfud 89.562 suara (9,2 persen).

Melihat komposisi perolehan hasil suara tersebut, pasangan Prabowo-Gibran dinyatakan sebagai pemenang pada pemilihan presiden dan wakil presiden di Subang, dengan kemenangan telak 74 persen.

Perolehan suara terebut mengugurkan dominasi partai PDIP di Subang. Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh politisi Mauarar Sirait atau Bang Ara saat ikut kampanye Prabowo Gibran pada 27 Januari lalu di Lapang Sepakbola Desa Rawalele.

Dia mengajak warga Subang untuk mencatatkan sejarah baru dengan memenangkan Prabowo Gibran di basis PDIP.

“15 tahun saya menjadi wakil bapak dan ibu di DPR RI, saya merasa yakin dan percaya warga Subang bisa menentukan pilihan untuk pemimpin yang betul-betul mampu memimpin. Kita buat sejarah baru memenangkan Prabowo dan Gibran di basisnya PDIP,” katanya.

Kemenangan pasangan Prabowo dan Gibran di Subang sebelumnya memang sudah banyak diprediksi oleh beberapa pengamat. Beberapa diantara mereka menyebut bahkan pengaruh dari dukungan Bang Ara, belum lagi Bupati Subang 2018-2023 H. Ruhimat juga turut serta menjadi relawan.

“Waduh kalau dukungan terhadap Pak Prabowo saya memiliki keyakinan Pak Prabowo satu-satunya kandidat yang kita tahu berdampingan dengan anak Pak Jokowi yang saya banggakan. Jadi itu otomatis dong. Apapun alasannya ini membutuhkan berkesinambungan untuk kemajuan Indonesia, sehingga saya ikut arah Pak Jokowi dan Bang Ara," kata Ruhimat saat itu ketika mengembalikan KTA miliknya ke DPC PDIP Subang.

Dalam pemilu 2024 ini, sekalipun suara pasangan Ganjar dan Mahfud yang diusung PDIP di Subang peroleh suara paling buncit, namun perolehan suara Pileg tetap besar. PDIP menduduki perolehan  kedua dengan raihan 134.822 suara. Sehingga PDIP meraih 9 kursi di DPRD.

Meski berkurang 1 kursi di DPRD, namun nampaknya untuk memudarkan dominasi merah di Kota Nanas masih perlu kerja lebih ekstra. Masih banyak lolayis dan para pemilih PDIP.

Di Subang, suara PDIP tak sebanding dengan suara Ganjar-Mahfud yang hanya 89.562 suara (9,2 persen). Sementara suara PDIP 134.822 untuk Pileg DPRD Subang.

Bahkan tidak hanya di daerah diperolehan suara nasional versi Quick Count suara PDIP unggul dari pada suara calon presiden dan wakil presiden yang diusungnya.

Pengamat politik Prof Lili Romli menyebut kekalahan paslon 03 Ganjar-Mahfud serta kemenangan partai pendukungnya PDI Perjuangan merupakan sebuah anomali.

“Bisa jadi ini Jokowi effect. Oleh karena untuk paslon 02 terjadi aliansi dengan Jokowi, bisa jadi loyalis Jokowi memilih capres yang didukungnya, yakni paslon 02, tapi mereka memilih parpol yang berbeda," katanya.(idr/ysp)



Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua