Kanwil KemenHAM Jabar Pastikan Pendidikan Karakter dan Disiplin di Barak Militer Tak Langgar HAM

Para pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.(Adam SUmarto/Pasundan Ekspres)
PURWAKARTA-Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Jawa Barat (Kanwil KemenHAM Jabar) memastikan pelaksanaan Program Pendidikan Karakter dan Disiplin Pelajar di Jawa Barat berjalan tanpa pelanggaran HAM.
Kepastian tersebut didapat usai memantau langsung program tersebut di Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1 Kostrad, Purwakarta, Rabu (14/5).
Dipimpin oleh Kepala Kanwil KemenHAM Jabar Hasbullah Fudail, tim pemantau terdiri atas sejumlah pejabat dan analis HAM ini meninjau langsung kegiatan yang tengah berlangsung.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses pelatihan karakter dan disiplin ini sejalan dengan prinsip P5HAM, yakni Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM,” kata Hasbullah melalui rilisnya, Kamis (15/5).
Program yang diprakarsai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini mendapat perhatian luas, termasuk dari Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, yang turut hadir menyaksikan jalannya program tersebut.
Diketahui, gelombang pertama program pendidikan berkarakter ini dimulai sejak 3 Mei 2025 dan rencananya berlangsung selama 28 hari, dengan kemungkinan perpanjangan sesuai kebutuhan.
Peserta program adalah siswa yang terjaring dari penilaian guru BK terhadap perilaku pelanggaran di sekolah, mulai dari kategori sedang hingga sangat berat, seperti bolos, tawuran, hingga penyalahgunaan narkoba.
Meskipun demikian, Hasbullah menyebutkan, partisipasi dalam program ini bersifat sukarela.
BACA JUGA: Sejalan dengan Rieke, Perum Jasa Tirta II - Pemkab Pertegas Sinergi Bangun Purwakarta
Siswa yang bersedia mengikuti, kata dia, harus mendapatkan persetujuan dari orang tua dan sekolah, dibuktikan lewat formulir yang ditandatangani ketiga pihak.
Ia mengatakan, aktivitas harian dimulai sejak pukul 04.00 hingga 17.30, ditutup dengan apel malam, dengan materi yang mencakup pendidikan umum, karakter, bela negara, dan pembinaan lingkungan.
Dalam hal pemenuhan hak-hak dasar, ia menilai, peserta dijamin asupan gizinya lewat tiga kali makan dan tiga kali kudapan setiap hari. Ibadah juga tetap difasilitasi di lingkungan Menarmed 1 Kostrad.
Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Meutya Hafid bahkan menyebut, jika hasil evaluasi ke depan menunjukkan dampak yang baik, program ini bisa dijadikan model nasional.
Sebagai bagian dari gerakan besar membangun karakter pelajar, Kanwil KemenHAM Jabar juga tengah mempersiapkan kolaborasi bersama Pemprov Jabar dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 di Gedung Sate.
“Kami ingin menjadikan momentum ini sebagai Kebangkitan Pelajar Jawa Barat Istimewa Menuju Indonesia Emas 2045,” kata Hasbullah.(add)