PASUNDAN EKSPRES - Banjir rob melanda Kabupaten Subang, tepatnya di Kecamatan Legon Kulon di mana ribuan rumah terendam banjir. Hingga hari Minggu kemarin, banjir rob masih menggenangi ribuan pemukiman penduduk.
Mengenai masalah tersebut, Penjabat Gubernur Jawa Barat, yaitu Bey Machmudin berkunjung ke lokasi bencana banjir rob di Kecamatan Legon Kulon pada Minggu, (15/12) sore.
Banjir Rob Melanda Kabupaten Subang, Ribuah Rumah Terendam Banjir
Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat langsung dampak bencana serta menyusun langkah penanganan darurat bagi warga terdampak.
Banjir rob yang melanda empat desa, yaitu Desa Legon Wetan, Desa Mayangan, Desa Pangarengan, dan Desa Tegalurung, telah merendam rumah milik 1.792 kepala keluarga.
Bey Machmudin memastikan bahwa pemerintah akan segera bertindak untuk mengurangi dampak bencana, terutama di daerah yang paling parah terkena banjir.
Setelah meninjau beberapa titik lokasi, Bey berkoordinasi dengan Kepala Desa Legon Wetan untuk menyiapkan langkah darurat berupa pembangunan tanggul geobag. Tanggul ini diharapkan dapat mengalihkan aliran air yang masuk ke permukiman dan jalan.
"Sudah ada upaya darurat dari ibu Kades untuk membangun geobag, dan ini adalah langkah tercepat yang bisa dilakukan saat ini," ungkap Bey di lokasi, dikutip Jabarprov, Senin (16/12).
Namun, Bey menegaskan bahwa tanggul geobag hanya merupakan solusi jangka pendek. Untuk solusi jangka panjang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna membangun penahan ombak yang lebih tinggi dan permanen.
Selain menyampaikan rencana penanganan bencana, Bey juga mengimbau warga di wilayah rawan banjir rob untuk tetap waspada, terutama menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga awal 2025.
Sementara itu, penyebab banjir rob yang terjadi di Kecamatan Legon Kulon ini disebabkan oleh naiknya permukaan air laut di kawasan pesisir utara Subang, tepatnya di sekitar Pantai Pondok Bali.
(ipa)