Daerah

Gerakan Pangan Murah di Subang Stabilisasi Harga Pangan

Harga Pangan
Pj Bupati Subang, Dr. Imran saat meninjau stand beras di Gerakan Pangan Murah.(Cindy Desita Putra/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan serta harga pangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor Desa Jalupang, Kecamatan Kalijati, Selasa (30/7).

Camat Kalijati, Tri Utami menjelaskan, pemerintahan kecamatan telah menginstruksikan masyarakat untuk menanam tanaman kebutuhan pokok seperti cabai dan tomat. "Langkah ini sesuai dengan arahan pa Pj. Bupati Subang untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekaligus mendukung upaya menekan laju inflasi," jelasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Subang, Rd. Maman Firmansyah menyampaikan, tujuan utama dari penyelenggaraan GPM adalah menekan angka inflasi di Kabupaten Subang. Dengan cara menyediakan bahan pangan pokok strategis dengan harga terjangkau dan berkualitas, serta memfasilitasi penyediaan dan penyaluran komoditas pangan dari pemasok/produsen. "Sasaran kegiatan GPM adalah masyarakat Desa Jalupang yang wilayahnya cukup terisolir dan jauh dari pasar agar mendapatkan harga pangan pokok yang terjangkau," terangnya.

Sementara itu, Pj. Bupati Subang, Dr. Imran menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan upaya kolaboratif untuk menekan laju inflasi di Kabupaten Subang dengan menciptakan pasar yang baik. 

Menurutnya, GPM adalah bentuk kepedulian pemerintah dalam aspek sosial untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pokok yang terjangkau. "GPM ini saya minta dilaksanakan secara menyeluruh di lokasi-lokasi yang cukup terisolir dan jauh dari pasar, dengan harapan gerakan pangan murah ini bisa menjangkau seluruh masyarakat Subang dan mereka mampu mendapatkan pangan pokok yang terjangkau," imbuhnya.

Di tengah musim kekeringan panjang yang melanda hampir seluruh dunia, termasuk Subang, beberapa waduk di daerah tersebut telah mengering akibat fenomena El-Nino. 

Menanggapi hal ini, pemerintah mengambil langkah antisipatif dengan mengatur pola tanam lahan pertanian. Pj. Bupati Subang menyatakan telah meminta dinas terkait untuk mengatur pola tanam dan pola ternak, sehingga Subang siap menghadapi El-Nino. "Gerakan tanam ini ditujukan untuk kebutuhan harian masyarakat, seperti komoditas tomat, cabai, dan bawang, dengan memanfaatkan media polibek atau pot kecil. Dengan demikian, kapan pun masyarakat membutuhkan sayuran tersebut, mereka dapat dengan mudah mendapatkannya tanpa harus membeli ke pasar," pungkasnya.(cdp/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua