PASUNDAN EKSPRES- Swedia bikin gebrakan baru! Mereka memutuskan buat ninggalin komputer dan kembali ke metode belajar tradisional dengan buku. Yup, di era serba digital ini, keputusan Swedia justru berlawanan arah.
Tapi alasannya bikin kita mikir daya ingat dan kemampuan belajar siswa mereka ternyata makin menurun gara-gara terlalu sering ngandelin layar digital!
Flashback ke 2009, Swedia optimis banget dengan sistem pendidikan berbasis digital.
Mereka percaya kalau perangkat seperti komputer dan tablet bakal bikin pendidikan jadi lebih mudah diakses dan relevan dengan tuntutan abad ke-21. Siapa sih yang nggak pengen terlihat modern dan futuristik, kan?
Selama 15 tahun, sistem digital ini diterapkan di sekolah-sekolah. Tapi ternyata, harapan buat menciptakan generasi yang lebih pintar malah berujung pada penurunan kemampuan baca dan daya ingat siswa. Waduh, kok bisa?
Menurut penelitian terbaru, layar digital ternyata bikin siswa lebih susah konsentrasi. Distraksi dari layar tablet atau komputer nggak cuma ngurangin fokus, tapi juga bikin proses belajar jadi kurang efektif. Hasilnya? Daya ingat siswa ambyar!
Akhirnya, pemerintah Swedia dan para guru sepakat buat balik lagi ke metode belajar pakai buku. Siswa bakal kembali membaca dan menulis di atas kertas.
Langkah ini dianggap lebih sehat buat otak dan bisa ningkatin kemampuan belajar mereka.
Keputusan Swedia ini jadi pengingat penting buat kita semua. Ternyata, nggak semua hal bisa diselesaikan dengan teknologi.
Kadang, metode tradisional seperti belajar dari buku punya efek yang jauh lebih positif, terutama buat konsentrasi dan daya ingat.
Jadi, gimana menurut lo? Lo lebih suka belajar pakai buku atau perangkat digital? Yuk, share pendapat lo di kolom komentar!
