PASUNDAN EKSPRES - Pemimpin Arab-Amerika di Michigan menolak keras pernyataan Trump soal Gaza. Pernyataan kontoversial Presiden Donald Trump mengenai rencana pemindahan warga Palestina ke negara-negara Arab dan pengambilalihan Gaza oleh Amerika Serikat menuai kecaman keras dari para pemimpin Arab-Amerika di Michigan.
Mereka tidak hanya mengkritik Trump, tetapi juga menyoroti kurangnya respons dari para politisi Demokrat yang dianggap mendukung kebijakan yang memperburuk situasi di Palestina.
Pemimpin Arab-Amerika di Michigan Menolak Keras Pernyataan Trump
Dilansir dari Detroit Free Press, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Trump menyatakan niatnya untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas.
Pernyataan tersebut disertai dengan rencananya untuk memindahkan warga Palestina ke Mesir dan Yordania. Namun, Mesir dan Yordania menolak keras gagasan tersebut.
Kemarahan datang dari American Federation of Ramallah Palestine, sebuah organisasi Palestina-Amerika yang berbasis di Westland. Mereka menyebut pemindahan paksa warga Palestina sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.
Mereka juga memperingatkan bahwa pengambilalihan militer Gaza akan menjadi kesalahan besar yang dapat memperburuk ketidakstabilan kawasan, mengingat pengalaman serupa dalam invasi AS ke Irak.
"Kami mendesak pemerintahan Trump untuk mengakui hak rakyat Palestina atas penentuan nasib sendiri, keamanan, dan martabat," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
"Pemindahan paksa hanya akan memperparah penderitaan, memperburuk ketidakstabilan, dan memperpanjang siklus kekerasan bagi warga Palestina dan Israel."
Sementara itu, Wali Kota Dearborn, Abdullah Hammoud, yang memimpin kota dengan populasi Arab Amerika tertinggi di AS, menyebut usulan Trump sebagai "babak lain dalam genosida yang sedang berlangsung." Hammoud, yang sebelumnya juga mengkritik dukungan Presiden Joe Biden terhadap Israel selama serangan di Gaza dan Lebanon, mengecam keras kemungkinan pengerahan tentara AS ke Gaza.
Anggota Kongres Rashida Tlaib, satu-satunya anggota parlemen AS keturunan Palestina, juga mengecam Trump dalam sebuah cuitan di media sosial, di mana ia menuliskan bahwa warga Palestina tidak akan pernah pergi ke mana pun.
Sementara itu, Osama Siblani, penerbit Arab American News di Dearborn, menyebut Trump sebagai "aib bagi Amerika" yang bertindak tanpa tanggung jawab dan melanggar hukum internasional.
Meskipun banyak pihak mengecam Trump, Komite Yahudi Amerika menyambut baik wacana Trump, dan menyebut bahwa rencana Trump merupakan dukungan bagi keamanan Israel.
(ipa)