Internasional

Korban Tewas akibat Banjir di Spanyol Meningkat menjadi 158 Orang

Korban Tewas akibat Banjir di Spanyol Meningkat menjadi 158 Orang

PASUNDAN EKSPRES - Korban tewas akibat banjir di Spanyol meningkat menjadi 158 orang. Korban tewas akibat banjir besar di Spanyol timur bertambah menjadi 158 orang pada hari Kamis (31/10).

Tim penyelamat masih terus mencari orang-orang yang hilang dalam bencana ini, yang mungkin menjadi bencana badai terburuk di Eropa dalam lebih dari lima puluh tahun.

Korban Tewas akibat Banjir di Spanyol Meningkat

"Ada total 158 korban jiwa, ditambah dengan puluhan orang yang masih belum ditemukan," kata Angel Victor Torres, menteri yang bertanggung jawab atas kerja sama dengan berbagai daerah di Spanyol, dalam konferensi pers dikutip Reuters, Jumat (1/11). 

Hujan deras yang biasanya turun sepanjang tahun terjadi hanya dalam delapan jam di beberapa bagian wilayah Valencia pada hari Selasa.

Banjir ini menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah Spanyol, dan para ahli cuaca mengatakan bahwa perubahan iklim akibat aktivitas manusia membuat cuaca ekstrem seperti ini semakin sering terjadi dan merusak.

BACA JUGA: DPR Dorong Kementerian Luar Negeri Tolak UU Israel yang Larang UNRWA Beroperasi di Palestina

BACA JUGA: Spanyol Melawan Bencana Banjir yang Paling Mematikan, 95 Orang Tewas

Sebagai perbandingan, pada tahun 2021, banjir besar di Jerman menewaskan sedikitnya 185 orang. Sebelumnya, 209 orang meninggal dalam banjir di Rumania pada tahun 1970, dan hampir 500 orang tewas dalam banjir di Portugal pada tahun 1967.

Menurut keterangan Walikota Maria Jose Catala kepada wartawan, pada hari Kamis kemarin, tim penyelamat menemukan delapan jenazah, termasuk seorang polisi setempat, yang terjebak di sebuah garasi di pinggiran kota Valencia. Di kawasan La Torre yang sama, seorang wanita berusia 45 tahun juga ditemukan meninggal di rumahnya.

Sementara itu, ribuan orang tampak membawa tas atau mendorong troli belanja menyeberangi jembatan penyeberangan di atas Sungai Turia dari La Torre menuju pusat kota Valencia untuk membeli kebutuhan pokok seperti tisu toilet dan air.

Politisi oposisi menuduh pemerintah pusat di Madrid terlambat memberi peringatan dan mengirim bantuan penyelamat, yang membuat Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa tanggung jawab perlindungan sipil ada pada pemerintah daerah.

Maribel Albalat, walikota Paiporta, kota terdekat, menyampaikan bahwa penduduk tidak diberi peringatan mengenai bahaya banjir yang akan segera terjadi. Di kotanya, sebanyak 62 orang dilaporkan meninggal. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua