Internasional

'All Eyes on Rafah' Dukungan Dunia Terhadap Palestina Masih Menggema di Media Sosial

'All Eyes on Rafah' Dukungan Dunia Terhadap Palestina Masih Menggema di Media Sosial
Pesan 'All Eyes on Rafah' yang menggema di media sosial. (Foto: Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Dukungan dunia terhadap Palestina masih menggema sampai saat ini dengan mengunggah ungkapan 'All Eyes on Rafah' di berbagai media sosial.

Ungkapan 'All Eyes on Rafah' menjadi ramai setelah Rafah, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina, dekat dengan perbatasan Mesir, menjadi target serangan Israel selanjutnya.

Adapun kota Rafah saat ini menjadi tempat pengungsian bagi ratusan ribu warga Palestina setelah mereka diusir dari wilayah utara Gaza oleh Israel.

Namun, Israel malah melancarkan serangan ke Rafah pada Minggu (26/8) yang menewaskan 45 warga Palestina akibat serangan tersebut.

Hal ini membuat warganet di seluruh dunia ramai-ramai menyerukan 'All Eyes on Rafah' di berbagai media sosial seperti Instagram dan X (Twitter) sejak Selasa (28/5).

'All Eyes on Rafah' merupakan pesan yang memiliki arti semua mata tertuju kepada Rafah.

Adapun pesan ini disampaikan sebagai bentuk dukungan dunia kepada Palestina, terutama warga Rafah.

Melalui pesan 'All Eyes on Rafah' ini, publik mengecam keras Israel untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Hingga Kamis (30/5), tagar #ALLEYESONRAFFAH masih bertengger dalam daftar trending topic dunia dengan jumlah mencapai lebih dari 16.500 postingan di media sosial X.

Sementara itu, warganet di Instagram juga beramai-ramai mengunggah gambar yang disusun kecerdasan artifisial (AI) bertuliskan 'All Eyes on Rafah' yang dibagikan di story Instagram.

Lebih dari 45 juta pengguna Instagram telah membagikan story Instagram bertuliskan 'All Eyes on Rafah' hingga Kamis (30/5) yang tentunya menjadi bukti nyata bahwa dunia menunjukkan dukungannya terhadap Palestina.

Sebagai informasi, ungkapan 'All Eyes on Rafah' kemungkinan pertama kali dipopulerkan berasal dari komentar Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia.

Ia membuat komentar tersebut pada Februari lalu saat merespons operasi militer Israel di Gaza selatan.

Ungkapan itu akhirnya digaungkan oleh kelompok-kelompok pro-Palestina dan sejumlah organisasi-organisasi kemanusiaan. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua