PASUNDAN EKSPRES - Sebuah insiden penembakan tragis yang mengguncang sebuah sekolah Wisconsin pada Senin pagi waktu setempat ketika seorang remaja pelaku penembakan menewaskan seorang siswa dan seorang guru, serta melukai enam orang lainnya.
Peristiwa tersebut terjadi di Abundant Life Christian School, sebuah sekolah swasta yang memiliki sekitar 400 siswa dari tingkat taman kanak-kanak hingga kelas 12.
Insiden Penembakan di Sekolah Wisconsin
Dilansir dari Reuters, Kepala Kepolisian Madison, Shon Barnes, menjelaskan dalam konferensi pers bahwa dua siswa yang mengalami luka-luka berada dalam kondisi kritis.
Selain itu, seorang guru dan tiga siswa lainnya yang turut menjadi korban diperkirakan akan segera pulih, dan dua di antaranya telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Pelaku, yang juga merupakan siswa di sekolah tersebut, dilaporkan menggunakan pistol dalam aksi penembakan tersebut. Polisi menemukan pelaku sudah tidak bernyawa di dalam gedung sekolah.
Meski belum ada identifikasi resmi, laporan dari CNN dan Associated Press menyebutkan bahwa pelaku adalah seorang remaja perempuan berusia 17 tahun yang diduga menembak dirinya sendiri setelah melakukan aksinya.
Jika benar, kejadian ini tergolong langka karena hanya sekitar 3% dari insiden penembakan massal dilakukan oleh perempuan, berdasarkan studi yang ada. Insiden tersebut terjadi di satu ruang dalam area sekolah.
Penembakan terjadi sekitar tiga jam setelah jam sekolah dimulai. Begitu insiden terjadi, para siswa segera dikunci di dalam kelas mereka sebagai bagian dari protokol keamanan. Barbara Wiers, Direktur Hubungan Sekolah Abundant Life, mengungkapkan bahwa para siswa telah dilatih menghadapi situasi darurat semacam ini.
“Biasanya kami selalu mengatakan bahwa ini hanya latihan, tetapi kali ini, ketika mereka mendengar ‘lockdown, lockdown’ tanpa penjelasan lebih lanjut, mereka tahu bahwa ini adalah kejadian nyata,” ujar Wiers.
Motif penembakan hingga kini belum diketahui. Pihak berwenang menyatakan bahwa keluarga pelaku bersikap kooperatif dalam penyelidikan.
Sementara itu, Wali Kota Madison, Satya Rhodes-Conway menyuarakan keprihatinannya. Ia mengungkapkan bahwa perlunya berbuat lebih baik untuk mencegah kekerasan senjata api.
Penembakan ini menambah daftar panjang kekerasan bersenjata di sekolah-sekolah Amerika Serikat. Menurut data dari K-12 School Shooting Database, hingga tahun ini sudah terjadi 322 penembakan di sekolah, menjadikannya jumlah tertinggi kedua sejak tahun 1966. Rekor tertinggi terjadi pada tahun lalu dengan 349 insiden penembakan.
(ipa)