PASUNDAN EKSPRES- Di tengah maraknya tren batu akik, Kabupaten Garut kembali menjadi sorotan dengan hadirnya batu akik jenis baru yang memikat hati para kolektor.
Batu Kiarapayung Edong, yang berasal dari Kecamatan Caringin, Garut, kini menjadi perbincangan hangat berkat keindahan alaminya dan harganya yang fantastis.
Batu ini memiliki kemiripan dengan batu Pancawarna, menampilkan corak warna-warni yang indah, seolah-olah lukisan alami yang terbentuk di dalam batu.
Namun, apa yang membuat batu ini begitu istimewa hingga harganya bisa mencapai lebih dari Rp15 juta per liontin? Berikut beberapa alasan yang menjelaskan fenomena tersebut:
1. Keunikan Alami yang Langka
Kiarapayung Edong memiliki corak warna yang sangat jarang ditemukan pada batu akik lainnya. Keindahan alam yang tercipta pada batu ini tampak seperti lukisan hidup yang berasal dari dalam batu itu sendiri.
Pola warna yang terbentuk dengan sangat alami dan dinamis menjadikan batu ini memiliki ciri khas yang berbeda dari jenis batu lainnya. Keunikannya ini tentu membuat batu ini dicari oleh kolektor.
2. Proses Pembentukan yang Rumit
Untuk menghasilkan batu Kiarapayung Edong yang indah dan bernilai tinggi, proses pembentukan dan penambangannya pun sangat kompleks dan memerlukan keterampilan khusus.
Batu ini tidak hanya diambil begitu saja, tetapi melalui tahap-tahap pemrosesan yang rumit dan memerlukan keahlian para pengrajin.
Lukman, seorang pengrajin batu asal Caringin, menjelaskan bahwa batu ini memerlukan ketelitian dan proses yang tidak sebentar.
"Batu ini memang sulit diproses, karena pola warna dan coraknya harus dikeluarkan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak keindahannya," katanya.
3. Permintaan yang Tinggi dari Kolektor
Baru-baru ini, Kiarapayung Edong sudah menarik perhatian banyak kolektor, terutama yang berasal dari Jakarta. Sejak pertama kali ditemukan, permintaan terhadap batu ini sudah cukup tinggi.
Kolektor dari berbagai daerah berbondong-bondong melakukan pemesanan untuk mendapatkan batu ini, baik untuk koleksi pribadi maupun untuk dijadikan perhiasan.
Karena permintaan yang terus meningkat, harga Kiarapayung Edong pun melambung tinggi, bahkan mencapai lebih dari Rp15 juta per liontin.
4. Sumber Daya Alam Terbatas
Seperti halnya batu akik langka lainnya, Kiarapayung Edong juga berasal dari sumber daya alam yang terbatas. Batu ini hanya ditemukan di daerah Caringin, Garut, sehingga jumlahnya tidak banyak dan semakin sulit didapatkan.
Keterbatasan pasokan ini tentu saja meningkatkan nilai jual batu ini di pasaran. Tidak banyak orang yang memiliki akses untuk mendapatkan batu ini, membuatnya semakin eksklusif dan mahal.
5. Keunikan dalam Desain Perhiasan
Kiarapayung Edong tidak hanya digemari karena keindahan alamnya, tetapi juga karena dapat diolah menjadi perhiasan dengan desain yang sangat menarik.
Batu ini sangat cocok untuk dijadikan liontin, cincin, gelang, atau aksesori lainnya yang bisa dipamerkan.
Para pengrajin batu akik di Garut pun sangat terampil dalam mengolahnya menjadi barang yang bernilai seni tinggi, yang pastinya menambah nilai jualnya.
Dengan segala keindahan dan keunikan yang dimilikinya, tak heran jika batu Kiarapayung Edong kini menjadi primadona baru di dunia batu akik.
Bagi yang ingin memiliki dan merasakan pesonanya, siap-siap merogoh kocek dalam-dalam, karena harga batu ini memang setinggi nilai seni dan keindahannya.
Apakah Anda siap menambahkannya ke koleksi batu akik Anda?