PASUNDAN EKSPRES - Meskipun sudah menunggangi Ducati di musim 2024, Marc Marquez belum berhasil meraih kemenangan hingga pertengahan musim. Bagaimana bisa seorang pembalap berbakat seperti Marquez, yang telah beberapa kali naik podium, masih belum mencatatkan kemenangan?
Padahal, musim depan Marquez akan naik menjadi pembalap tim pabrikan, menggantikan dua rider, Enea Bastianini dan Jorge Martin, yang saat ini menunjukkan performa jauh lebih baik darinya. Apa yang menyebabkan Marquez masih kesulitan meraih kemenangan meski mengendarai motor Ducati?
Menurut Pablo Nieto, ada perbedaan signifikan antara motor Ducati Desmosedici GP24 dan GP23 yang bisa menjadi faktor penghambat. Bagaimana perbedaan ini mempengaruhi performa Marquez? Dan apakah ini akan berdampak pada peluangnya di musim depan?
Perbedaan utama terletak pada distribusi tenaga dan pengendalian motor, yang tampaknya lebih buruk pada GP23 dibandingkan GP24. Apakah ini cukup untuk menjelaskan mengapa Marquez belum meraih kemenangan?
Di sisi lain, GP24 yang dikendarai Jorge Martin dan Francesco Bagnaia menunjukkan performa yang luar biasa, memimpin klasemen sementara. Bagaimana GP24 dengan teknologi terbaru dari Ducati bisa begitu dominan? Dan mengapa GP23 yang dikendarai Marquez tampak tertinggal dalam hal kompetitif?
Meskipun demikian, Marquez masih bertahan di posisi keempat klasemen sementara dengan 192 poin, sebuah pencapaian yang tidak bisa dianggap remeh. Namun, bagaimana perbandingannya dengan pembalap lain yang juga menggunakan GP23, seperti Di Giannantonio, Álex Marquez, dan Bezzecchi?
Apakah ada harapan bagi Marquez untuk mengatasi tantangan ini dan meraih kemenangan di sisa musim 2024? Ataukah Ducati perlu melakukan perubahan lebih lanjut untuk meningkatkan kompetitifitas GP23?
