PASUNDAN EKSPRES - Wakil Presiden Indonesia KH. Ma'ruf Amin menanggapi isu kemunduran Mahfud MD dari Kabinet Indonesia Maju II.
Selain itu, Ma'ruf juga memberikan 2 opsi kepada Presiden Joko Widodo, jik Mahfud MD akan mundur Dari Kabinet.
Dua opsi tersebut yakni Jokowi harus menunjuk Menkopolhukam definitif atau pejabat sementara.
"Nanti Presiden akan mempertimbangkan apa memang perlu Menko baru atau sementara dijabat oleh sampai akhir, itu nanti hak prerogatif Presiden," kata Ma'ruf
Ma'ruf juga mengatakan tidak masalah jika Mahfud MD akan keluar dari kabinet dan kinerja pemerintah tidak akan terganggu.
"Saya kira seperti dikatakan Presiden ya kalau seseorang mau mundur kan memang haknya, seorang menteri mundur itu kan haknya. Jadi tidak ada masalah," ujar Ma'ruf.
BACA JUGA:Tanggapan Jokowi Mengenai Isu Mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Indonesia Maju
"Ya saya harap tidak terjadi gangguan. Pertama kan itu memang hak seorang menteri mundur, tentu pasti akan dijabat atau ditunjuk menteri yang definitif yang tahu persis persoalan yang berkait dengan Polhukam. Karena itu saya kira tidak akan terlalu mengganggu lah," sambungnya.
Selain itu Ma'ruf Amin juga mengatakan bahwa ia akan netral dan tidak memihak selama pilpres 2024.
Penegasan tersebut ia sampaikan ketika ditanya mengenai pernyataan Presiden JOkowi bahwa presiden dan mentri mempunyai hak berkampanye dan memihak.
"Saya sudah sejak awal sudah memposisikan diri untuk bersikap netral ya, tidak memihak," kata Ma'ruf dalam video yang disiarkan melalui kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Kamis (25/1).