Solusi Kemacetan di Bandung, Atau Bandung Akan Tetap Macet?

Solusi Kemacetan di Bandung, Atau Bandung Akan Tetap Macet?

Solusi Kemacetan di Bandung, Atau Bandung Akan Tetap Macet?

PASUNDAN EKSPRES- Bandung, kota metropolitan di Jawa Barat, memiliki masalah lalu lintas yang kronis. Kemacetan lalu lintas di Bandung menjadi momok bagi penduduk setempat dan pengunjung.

Dalam beberapa tahun terakhir, wacana pembangunan jalan tol dalam kota di Bandung kembali mencuat sebagai upaya untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin parah.

Namun, apakah pembangunan tol dalam kota merupakan solusi yang tepat?

Pemerintah pusat berinisiatif untuk membangun tol dalam kota, dengan harapan dapat mengurai kemacetan yang terjadi di Bandung, mirip dengan kondisi di Jakarta.

BACA JUGA: PLN Resmi Tawarkan Promo Tambah Daya Listrik Diskon 50% di Bulan Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Dapatkannya

Namun, pertanyaannya adalah apakah pembangunan tol dalam kota benar-benar akan mengatasi masalah kemacetan, atau justru hanya akan menambah masalah baru?

Pembangunan tol dalam kota seolah menjadi solusi purbakala yang belum teruji keberhasilannya.

Pengalaman dari berbagai kota besar di dunia menunjukkan bahwa penambahan jalan atau tol tidak selalu berhasil mengatasi kemacetan.

Sebaliknya, peningkatan jumlah jalan dan mobil justru cenderung meningkatkan kemacetan. Pembangunan tol dalam kota juga berpotensi meningkatkan penggunaan mobil pribadi.

BACA JUGA: Para Jemaah Haji, Ini Hal yang Dilarang saat Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Orang-orang mungkin akan lebih memilih menggunakan mobil daripada transportasi umum, karena mengira bahwa kemacetan akan berkurang dengan adanya tol dalam kota.

Namun, pengalaman di Jakarta menunjukkan bahwa tol dalam kota tidak menyelesaikan masalah kemacetan, bahkan bisa membuatnya semakin parah.

Penting untuk diingat bahwa mengatasi kemacetan bukan hanya tentang menambah jumlah jalan atau tol. Perlu adanya solusi yang holistik dan berkelanjutan.

Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah meningkatkan transportasi publik seperti LRT (Light Rail Transit) atau BRT (Bus Rapid Transit).

Pembangunan infrastruktur transportasi publik yang efisien dan terintegrasi dapat mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi dan mengurangi kemacetan.

Selain itu, perlu juga peningkatan dalam sistem transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Dengan membangun trotoar yang aman dan nyaman serta jalur sepeda yang terpisah, orang-orang akan lebih termotivasi untuk menggunakan moda transportasi ini, yang pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya.

Lebih dari sekadar membangun jalan atau tol, pemimpin kota harus mempunyai visi yang jelas dalam membangun kota yang berkelanjutan.


Berita Terkini