Nasional

Ketua Umum PDIP Sentil Kekuasaan dan Kinerja MK di Rakernas V

Ketua Umum PDIP Sentil Kekuasaan dan Kinerja MK di Rakernas V

PASUNDAN EKSPRES – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan kritik tajam terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) dalam pidatonya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP yang berlangsung di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara. Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kinerja MK yang menurutnya tidak lagi sesuai dengan harapan.

 

"Kenapa ya itu kesalahan siapa ya? Nah begitu loh, makanya, Aduh nih Mahkamah Konstitusi juga sama karena apa bisa diintervensi oleh kekuasaan," ujar Megawati dengan nada kecewa. Ia menyoroti keputusan MK terhadap perkara nomor 90 yang menimbulkan banyak antipati publik.

 

Menurut Megawati, ambisi kekuasaan telah sukses mematikan etika moral dan hati nurani dalam sistem demokrasi yang sehat. Ia menekankan bahwa seharusnya hanya ada satu lembaga di tingkat nasional yang memiliki fungsi legislasi, yaitu DPR RI. "Setiap penambahan materi muatan dalam suatu undang-undang harus lahir melalui proses legislasi di DPR RI, bukan melalui judicial review di MK sebagaimana terjadi akhir-akhir ini," tegasnya.

 

Megawati juga mengingatkan bahwa MK seharusnya hanya memiliki kewenangan untuk menguji dan memutuskan apakah suatu undang-undang sesuai atau bertentangan dengan konstitusi. "MK itu ya saya yang mendirikan. Coba bayangkan kok barang yang saya bikin itu digunakan tapi tidak dengan makin baik," ujarnya.

 

Ia bercerita tentang proses pendirian MK saat dirinya menjabat sebagai presiden, di mana ia sangat memperhatikan lokasi dan marwah dari lembaga tersebut. "Saya sampai mencari-cari akhirnya dapat tempat yang keren di ring satu istana. Artinya dia adalah tempat yang harus dijaga agar berwibawa," katanya.

 

Megawati juga menyentil hadirin yang kurang kompak dalam merespons pertanyaannya. "Ayo mbok kalau jadi partai katanya partai itu kita solid bergerak. Mbok kalau teriak tuh semua gitu toh. Kok kayaknya masih selalu goyang-goyang," sindirnya.

 

Dalam pidatonya, Megawati juga menyinggung hasil Pilpres 2024 di mana pasangan yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ia merasa ada kejanggalan dalam proses pemilihan tersebut dan mengajukan diri sebagai amicus curiae sebelum putusan gugatan sengketa Pilpres 2024 diumumkan.

 

"Supaya setiap ketukan palu hakim MK benar-benar menjadi palu emas bagi tegaknya konstitusi dan demokrasi, bukan palu godam kegelapan yang seperti terjadi saat ini," tegas Megawati.

 

Megawati menutup pidatonya dengan ajakan untuk berpikir lebih kritis demi masa depan Indonesia. "Bayangkan Indonesia apa enggak makin bubrah ya? Ayo gimana, makanya mikir," pungkasnya.

 

Artikel ini telah dirangkum dari pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam acara Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, pada 24 Mei 2024.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua