PASUNDAN EKSPRES - Budiman Sudjatmiko yang merupakan Dewan pakar Tim Kampanye nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran rakabuming Raka tersebut berharap keluarnya Maruarar Sirait dari PDI-P bisa bergabung dan mendukung Prabowo-Gobran di Pilpres 2024.
"Barangkali ini cara kami mencintai Indonesia dengan lebih baik lagi dan mudah-mudahan saya berharap sih bergabung bersama kita," kata Budiman
Maruarar Sirait atau sering disapa Ara tersebut akan tetap berpegangan kepada ajaran Presiden RI Sukarno meskipun telah keluar dari PDI-P.
"Kalaupun beliau keluar saya yakin paling hanya masalah administratif saja, beliau tidak menjadi anggota PDIP. Tapi saya pikir hatinya, apalagi dari keluarganya itu pasti Sukarnois, saya bisa pastikan," ujarnya.
Budiman mengatakan keluarnya Maruarar dari PDI-P bukanlah suatu hal yang mudah, karna Ara sudah sangat lengket dengan PDI-P sejak kecil.
Ayahnya, Sadam Sirait yang merupakan tokoh penting partai banteng hitam tersebut semenjak masih bernama PDI para razim Suharto.
Ketika Maruarar Sirait memutuskan keluar dari PDIP. Sebelumnya ia menyambangi kantor DPP PDI-P yang berada di jalan Diponogoro, Jakarta Pusat.
Pada saat kunjungannya tersebut ia telah menyerahkan kartu anggota ke Wasekjen Utut Adianto.
Ara, yang merupakan panggilan akrabnya, memutuskan untuk mengundurkan diri setelah menjadi kader partai dengan lambang banteng selama puluhan tahun.
Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan memperjuangkan Pancasila.
Ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai keputusannya untuk bergabung dengan partai mana di masa depan. Namun, ia memastikan bahwa ia akan mengikuti langkah Presiden Joko Widodo.
"Saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi. Karena saya percaya Pak Jokowi merupakan pemimpin yang dipercaya rakyat Indonesia. Kepercayaan publiknya 75-80 persen. Beliau sudah memperjuangkan banyak hal," ucap Maruarar Sirait dalam mobil.