PASUNDAN EKSPRES - Anies Baswedan mengungkapkan alasan dirinya belum kunjung masuk partai politik dalam sebuah podcast bersama Pandji Pragiwaksono.
Kontestasi Pilkada Jakarta 2024 kian panas setelah mencuatnya Anies Baswedan yang siap maju kembali dalam Pilgub Jakarta tahun ini.
Hal ini membuat publik geger dan penasaran siapa saja partai politik yang akan mengusung Anies Baswedan jika maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Di tengah panasnya soal bursa calon Gubernur DKI Jakarta mendatang, komika Pandji Pragiwaksono menghadirkan Anies Baswedan sebagai bintang tamu pertama ke podcast baru miliknya, SKAKMAT.
Sambil bermain catur, Pandji memberikan beberapa pertanyaan seputar politik dan pemerintahan kepada Anies Baswedan yang tentunya semakin menarik.
Di tengah permainan, Pandji Pragiwaksono menanyakan soal mengapa mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu sampai saat ini tidak ingin bergabung dalam partai politik.
"Mengingat mas Anies gak berpartai, Anda adalah politisi yang tidak lewat jalur partai, kenapa gak berpartai?" ucap Pandji kepada Anies, dikutip dari kanal YouTube Pandji Pragiwaksono, Kamis (20/6).
Anies menegaskan bahwa dirinya memiliki background sebagai akademisi yang kemudian diundang oleh sejumlah partai politik untuk masuk ke pemerintahan.
"Selama ini saya banyak di kampus, kemudian saya diundang di eksekutif, yang dieksekutif itu tadi saya bilang, tidak mengharuskan berada di dalam partai politik, kalau berada di dewan mengharuskan partai politik, bahkan di eksekutif bisa independen, boleh independen," tutur Anies.
"Saya ini menempatkan i'm developmentalist, orang yang berorientasi pada pembangunan, orang yang berorientasi pada menghasilkan karya, orang yang berorientasi pada menghasilkan policy," sambungnya.
Anies pun mengungkap bahwa dirinya bisa terjun di dunia politik dan pemerintahan berawal dari panggilan tugas dari partai politik (parpol).
Ketika dirinya dicalonkan oleh parpol, dia pun menghormati hal tersebut.
"Kita menghormati partai-partai yang membuka diri, membuka diri untuk siapa, untuk kader bangsa, ada partai yang membuka diri untuk kader partainya, tapi ada partai yang membuka diri untuk kader bangsa," jelasnya.
"Kenapa? Karena tidak semua orang berada di partai politik dan tidak harus semua orang berada di partai politik," pungkasnya. (inm)