News

Viral Jemaah Haji Asal Bogor Protes Kekurangan Tempat Hingga Tidur di Luar Tenda di Mina

Viral Jemaah Haji Asal Bogor Protes Kekurangan Tempat Hingga Tidur di Luar Tenda di Mina
Sebuah video viral jemaah haji Indonesia asal Bogor, Jawa Barat protes dengan kondisi tenda di Mina. (Foto: screenshot Instagram @hazairinsitepu)

PASUNDAN EKSPRES - Sebuah video viral beredar luas di media sosial di mana beberapa jemaah haji Indonesia asal Bogor, Jawa Barat protes dengan kondisi tenda di Mina.

Video yang dibagikan akun Instagram @hazairinsitepu itu memperlihatkan seorang jemaah memprotes kepada petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) terkait kondisi tenda di Mina yang penuh sesak.

Dalam keterangan video itu, disebutkan bahwa ukuran tenda kurang lebih 10x12 meter bagi 160 jemaah itu dianggap terlalu kecil.

Hal ini menyebabkan beberapa jemaah harus tidur sambil duduk bahkan ada jemaah yang harus tidur di lorong Maktab karena ruang yang tersedia tidak cukup untuk menampung seluruh jemaah untuk berbaring.

"Anda itu ditugaskan untuk memfasilitasi kami, selesaikan, bantu kami, kami ada kesulitan," ucap salah satu jemaah kepada petugas, dikutip dari akun Instagram @hazairinsitepu, Selasa (18/6).

Diketahui, jemaah yang memprotes hal tersebut tergabung rombongan KBIHU YPHB dalam kloter 49 Jks, berada di Maktab 44.

Video itu juga memperlihatkan sejumlah jemaah tidur di luar tenda di Mina karena keterbatasan ruang di dalam tenda.

Begitu juga dengan kondisi di dalam tenda yang penuh sesak hingga jemaah terpaksa tidur berhimpitan dengan jemaah lainnya.

Atas video viral tersebut, sejumlah pihak dari perwakilan jemaah kloter 49, Ketua Rombongan Jemaah YPHB Wahyu Widianto, Ketua Kloter 49 Supriadi Gunawan, dan Kepala Kantor Kemenag Kota Bogor Dede Supriatna telah menyelesaikan permasalahan tersebut dan mengunggah video klarifikasi mengenai kejadian itu.

Adapun salah satu jemaah yang memprotes hal tersebut, Asep Kartiwa telah menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak dan meminta agar petugas dan pihak terkait dapat memperbaiki pelayanan haji yang lebih baik di kemudian hari.

"Mudah-mudahan setelah kami melakukan komunikasi dan koordinasi, bisa terselesaikan dengan catatan ini merupakan pembelajaran untuk perbaikan di kemudian hari," ucap Asep.

"Jangan sampai jemaah haji yang sudah berkorban segala macam, menerima fasilitas yang menurut saya ini agak kurang, mudah-mudahan kejadian ini pertama dan terakhir," pungkasnya. (inm)

Berita Terkait