News

Viral! Dugaan Malapratik, Pasien RS Hasan Sadikin Meninggal Karena Operasi Gigi Bungsu

Viral! Dugaan Malapratik, Pasien RS Hasan Sadikin Meninggal Karena Operasi Gigi Bungsu
Sumber foto : Merdeka.com

PASUNDAN EKSPRES - Melalui platform TikTok, seseorang berbagi informasi tentang kesalahan anestesi yang menyebabkan meninggalnya seorang rekannya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung

Hal itu terungkap melalui Instagram story pemilik akun @latashaqntas ​​​​yang mengaku sebagai anggota keluarga korban.

Melalui unggahan yang di repost dan dibagikan di platform TikTok, ia bercerita tentang sepupunya yang sedang menjalani operasi gigi bungsu.

BACA JUGA:3 Warga Subang Positif Covid-19, Saat Ini Dirawat di RSUD Subang

Namun ia dirujuk ke RSHS Kota Bandung dari RS Garut. Tim medis yang tiba di RSHS langsung memberikan obat bius kepada pasien dengan menggunakan obat bius.

Namun sepupunya kemudian dikabarkan menderita serangan jantung. Berikutnya adalah unggahan setelah pasien mengalami henti detak jantung.

“Singkatnya cerita sepupu gue mau operasi gigi bungsu dari Garut dirujuk ke @rshs_bandung, kata yang di Garut (RSHS) ini bagus,” tulis akun @latashaqntas di Instagram Story.

“Selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detak jantung,” ungkapnya. RSHS segera memindahkannya ke Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

“Dari situ langsung masuk NICU dan gak sadar berhari-hari, tiba-tiba divonis macam-macam. Katanya paru-parunya item, kondisi gabagus dll. Padahal logikanya sebelum operasi semua diperiksa dan kondisi aman untuk dilakukan tindakan,” tulisnya.

Setelah berkonsultasi dengan keluarga korban yang juga seorang dokter, ada kemungkinan  RSHS  salah memberikan anestesi. Hal ini merusak ginjal dan menyebabkan jantung berhenti berdetak.

“Setelah diusut ditanya ke berbagai dokter kenalan keluarga, ini kemungkinan besar kesalahan anestesi dari dokter anestesi,” Ujarnya.

“Karena cuman selang beberapa menit aja organ bisa langsung rusak semua terutama ginjal, makannya ada perhentian jantung” Ungkapnya.

Setelah 2 minggu, keluarga belum melihat adanya kemajuan pada gejala pasien. “Udah 2 minggu gak ada perkembangan tapi badannya diobok-obok terus,” Ungkapnya. 

Menanggapi kejadian tersebut, RSHS mengomentari kejadian tersebut melalui Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung Iwan Rachwan melalui video yang diunggah Humas RSHS Bandung.

Ia mengaku pihaknya telah menjalankan prosedur standar pelayanan  pasien  di RSHS Bandung.

“Menanggapi video yang beredar di media sosial mengenai wafatnya seorang pasien setelah mendapatkan pelayanan dari RSHS Bandung, pertama-tama mewakili civitas mengucapkan turut berduka cita kepada beliau, semoga beliau diberikan tempat terbaik disisinya,” Ujarnya dilansir dari Jabar Ekspres, Hari Minggu (17/12).

“RS Hasan Sadikin telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pasien. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai standar prosedur pelayanan yang ada di rumah sakit,” ungkapnya.

Berita Terkait