News

Viral Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin: Kita Berantas Pungli di Jabar

Viral Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin: Kita Berantas Pungli di Jabar

PASUNDAN EKSPRES - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin buka suara soal kasus pungli (pungutan liar) di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung.

Hal ini terkait dengan beredarnya cuitan seorang warganet di X (Twitter) yang membagikan keluh kesahnya saat mengunjungi Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung yang mengaku digetok tarif parkir sebesar Rp 20 ribu.

Atas hal tersebut, Bey Machmudin bereaksi keras atas kasus pungli (pungutan liar) yang terjadi di Masjid Al Jabbar dan menyebut kejadian ini tidak boleh terulang kembali.

"Tak ada tempat untuk pungli di Jabar," ucapnya dalam keterangan pada awak media, Minggu (14/4).

Menurut Bey, kasus pungli yang viral di media sosial tersebut akan menjadi momentum untuk membersihkan praktik pungli di Jawa Barat.

"Pungli di Masjid Al Jabbar jadi momentum kita berantas pungli di Jabar," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada jajaran Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi masalah serius ini, mengingat kasus pungutan liar tidak hanya terjadi di Masjid Al Jabbar, namun masih ada beberapa tempat wisata dan layanan publik yang mengalami kasus serupa.

"Saber Pungli juga harus dioptimalkan untuk mencegah kasus pungli seperti Al Jabbar terulang di tempat lain," tuturnya.

Sementara itu, Pemda Provinsi Jawa Barat bersama Dewan Eksekutif Masjid Al Jabbar juga telah mengadakan rapat bersama seluruh pemangku kepentingan terkait usai viral kasus pungli yang terjadi di Masjid Al Jabbar.

Bey mengaku pengelolaan Masjid Al Jabbar untuk ke depannya harus dibenahi mengingat biaya operasional masjid monumental ini mencapai miliaran per bulan. 

Sebelumnya, Masjid Al Jabbar menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah salah seorang warganet menyampaikan pengalaman yang kurang menyenangkan setelah mengunjungi masjid tersebut.

Akun bernama @petanirumah itu menyampaikan keluh kesahnya bahwa dirinya digetok tarif parkir yang tidak wajar oleh para oknum petugas parkir di Masjid Al Jabbar.

"Setelah keliling akhirnya nemu tempat parkir dan ada petugas parkir pakai rompi di dalam. Keluar mobil langsung di minta uang "seikhlasnya" karna udah bantu kasih aba aba parkir. Kasih 2 ribu nggak mau. Lah katanya ikhlas. Kasih 5 ribu masih melengos akhirnya petugas bilang 10 ribu. Saya kasih aja," tulisnya dalam X, dikutip Selasa (16/4).

Tidak hanya itu, setibanya di pelataran masjid, ia harus membeli plastik seharga Rp 5 ribu sebab alas kaki harus dimasukan ke plastik terlebih dahulu sebelum disimpan di tempat penitipan sepatu.

Setelah salat, pengguna tersebut kembali ke parkiran mobil dan diminta membayar Rp 10 ribu dengan embel-embel seikhlasnya oleh oknum petugas parkir yang berbeda.

"Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum senyum aja. Karna di luar macet ada satu petugas pakai rompi yang bantu keluar. Sambil ngulurkan tangannya minta seikhlasnya lagi. Karna udah kesal saya nggak kasih," ungkapnya. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua