Internasional

Korea Selatan Alami Peningkatan Angka Kelahiran Tinggi setelah Melewati Penurunan Lebih dari Satu Dekade

Korea Selatan Alami Peningkatan Angka Kelahiran Tinggi setelah Melewati Penurunan Lebih dari Satu Dekade
Korea Selatan Alami Peningkatan Angka Kelahiran Tinggi setelah Melewati Penurunan Lebih dari Satu Dekade (Image From: Illustration/Pexels/Pixabay)

PASUNDAN EKSPRES - Korea Selatan alami peningkatan angka kelahiran tinggi. Pada bulan Juli 2024, Korea Selatan mencatat peningkatan signifikan dalam angka kelahiran, mencapai 20.601 bayi lahir.

Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 7,9% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Korea Selatan Alami Peningkatan Angka Kelahiran Tinggi

Tentunya, angka ini juga menandakan pertumbuhan yang sangat menggembirakan setelah lebih dari satu dekade mengalami penurunan kelahiran.

Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, angka kelahiran yang sangat rendah pada tahun sebelumnya menciptakan harapan bahwa tren ini dapat berbalik.

Kedua, terdapat peningkatan jumlah pernikahan setelah dampak dari pandemi COVID-19, yang telah menyebabkan banyak pasangan menunda pernikahan mereka. 

BACA JUGA: Gak Pelit! Pemerintah Korea Selatan Memberikan Hadiah 170 Juta Won untuk Kelahiran Bayi Kembar Lima

BACA JUGA: Perang Dunia yang Tiada Habis! Putin Peringatkan Senjata Nuklir

Data menunjukkan bahwa jumlah pernikahan pada bulan Juli 2024 melonjak 32,9% dibandingkan dengan Juli 2023, dengan total lebih dari 18.000 pernikahan. I

ni merupakan peningkatan tahun ke tahun tertinggi yang pernah tercatat untuk bulan Juli sejak pencatatan dimulai pada tahun 1981.

Meskipun adanya lonjakan kelahiran, Korea Selatan tetap menghadapi tantangan besar terkait populasi.

Pada bulan yang sama, jumlah kematian mencapai 28.240, meningkat 0,4% dari tahun sebelumnya, yang menyebabkan penurunan populasi alami lebih dari 7.639. 

Dengan angka kelahiran saat ini, Korea Selatan diprediksi akan menjadi masyarakat yang sangat tua pada tahun 2072.

Usia rata-rata diperkirakan akan meningkat dari 44,9 tahun pada tahun 2022 menjadi 63,4 tahun. 

Selain itu, populasi juga diprediksi akan menurun secara signifikan dari 52 juta menjadi 36 juta pada tahun 2072.

Namun, pejabat setempat optimis bahwa peningkatan dalam jumlah pernikahan dapat menjadi indikator positif untuk pertumbuhan angka kelahiran di masa depan.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua