Mengapa Orang yang Depresi Sering Overthinking di Malam Hari? Ini Penyebabnya

Mengapa Orang yang Depresi Sering Overthinking di Malam Hari? Ini Penyebabnya

Penyebab overthinking di malam hari. (ilustrasi Freepik @wavebreakmedia_micro)

PASUNDAN EKSPRES - Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang. Salah satu gejala depresi yang sering dialami adalah overthinking atau berpikir berlebihan. Terutama di malam hari, banyak orang yang merasa terjebak dalam lingkaran pikiran negatif yang tidak berujung. Mengapa hal ini terjadi? Apa yang menyebabkan orang yang depresi cenderung overthinking saat malam? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.

1. Minimnya Distraksi

Malam hari seringkali identik dengan ketenangan dan keheningan. Orang-orang biasanya tidak lagi sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Namun, bagi sebagian orang yang mengalami depresi, kondisi ini justru bisa memicu kekambuhan atau perburukan gejala. Minimnya aktivitas pada malam hari membuat otak memiliki lebih banyak waktu untuk merenung. Pikiran yang dibiarkan mengawang tanpa fokus inilah yang bisa membuat seseorang merasa kesepian dan terjebak dalam perasaan negatif.

2. Gangguan Ritme Sirkadian

BACA JUGA: Tips Jitu Cara Diet dengan Telur Rebus, Bisa Turun Lebih dari 10 Kg! Amazing!

Ritme sirkadian adalah jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun kita. Gangguan pada ritme sirkadian dapat mempengaruhi kualitas tidur dan mood. Beberapa faktor yang dapat mengganggu ritme sirkadian meliputi:

  • Jet lag: Perubahan zona waktu saat bepergian dapat mengacaukan ritme sirkadian kita.
  • Shift kerja malam: Orang yang bekerja pada shift malam sering mengalami gangguan ritme sirkadian karena terpaksa beraktivitas di malam hari.
  • Paparan cahaya biru: Gawai elektronik seperti ponsel dan komputer menghasilkan cahaya biru yang dapat mengganggu ritme sirkadian kita. Paparan sinar biru berlebihan di malam hari dapat mengacaukan jam biologis tubuh dan meningkatkan risiko depresi.
3. Ruminasi

Ruminasi adalah kecenderungan untuk terus-menerus memikirkan peristiwa masa lalu atau memutar balik peristiwa yang telah terjadi. Penderita depresi seringkali merenungkan atau berulang kali memikirkan kejadian dan masa lalu yang menjadi perhatian mereka. Karena depresi membuat Anda cenderung fokus pada peristiwa negatif, maka ruminasi atau perenungan dapat memicu perasaan depresi dan kecemasan. Ini biasanya merupakan penyebab utama gejala depresi malam hari. Hal ini menyebabkan Anda cenderung lebih mudah merenung ketika sendirian dan bebas dari distraksi, yang umumnya terjadi pada malam hari.

BACA JUGA: Cara Daftar dan Ambil Nomor Antrean BPJS Kesehatan secara Online

4. Kebiasaan Bermain Gadget Sebelum Tidur

Paparan cahaya biru dari gadget elektronik seperti ponsel dan tablet dapat mengganggu ritme sirkadian kita. Jika Anda terlalu sering bermain HP atau menonton TV sebelum tidur, paparan sinar biru berlebih dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan risiko depresi di malam hari.

5. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi medis tertentu seperti gangguan kecemasan, OCD, ADHD, PTSD, atau hipomania juga dapat menyebabkan overthinking di malam hari. Kondisi-kondisi ini seringkali terkait dengan pola pikir yang berlebihan, terutama saat tidak ada aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian.

6. Stresor Eksternal dan Internal

Stresor eksternal seperti jadwal yang padat, masalah hubungan, atau kekhawatiran finansial dapat menciptakan kondisi yang sempurna untuk overthinking. Bahkan stresor internal seperti pembicaraan negatif diri atau standar yang tidak realistis untuk diri sendiri dapat menyebabkan Anda menganalisis berlebihan di malam hari.

Cara Mengatasi Overthinking di Malam Hari

Untuk mengatasi overthinking di malam hari, Anda dapat mencoba beberapa strategi berikut:


Berita Terkini