PASUNDAN EKSPRES - Pebalap muda asal Indonesia, Mario Suryo Aji, yang merupakan alumni Astra Honda Racing School, kini tengah mencuri perhatian di ajang Moto2. Mario berkompetisi bersama tim Idemitsu Honda Team Asia dan optimis bahwa kesempatannya untuk tampil di ajang MotoGP semakin terbuka. Meskipun masih harus banyak menyesuaikan diri dengan motor barunya, Mario menunjukkan semangat dan tekad tinggi untuk beradaptasi.
Emanuele Ventura, Kepala Kru dari tim Idemitsu Honda Team Asia, mengungkapkan bahwa Mario memiliki potensi besar untuk bersinar di Moto2. Namun, Ventura menekankan pentingnya Mario untuk terus belajar dan memperbaiki gaya balapnya.
"Mario punya potensi, tapi ia harus memperbaiki beberapa aspek teknis dalam gaya berkendaranya," ujar Emanuele.
Dalam wawancara dengan detikOto, Emanuele juga membahas tantangan yang dihadapi pebalap Asia di kejuaraan dunia. Menariknya, ia mengatakan bahwa bahasa bukanlah kendala utama. Menurutnya, komunikasi teknis dalam dunia balap tidak memerlukan bahasa yang sempurna, melainkan hanya kata-kata penting terkait teknis balap.
Tetapi tantangan terbesar bagi pebalap Asia seperti Mario adalah berada jauh dari kampung halaman. "Homesick" atau rasa rindu kampung halaman sering menjadi hambatan bagi pebalap Asia yang harus menghabiskan waktu lama di luar negeri.
"Menjadi pebalap Asia lebih rumit karena mereka harus tinggal jauh dari rumah dalam waktu yang lama, dan ini bisa berdampak pada mental mereka," ungkap Emanuele.
Meskipun begitu, Emanuele menegaskan bahwa timnya berkomitmen untuk membantu para pebalap Asia mengatasi tantangan tersebut, termasuk rasa homesick. Visi tim Idemitsu Honda Team Asia adalah mencetak pebalap Asia yang kompetitif dan berkualitas untuk bersaing di ajang MotoGP.
"Kami selalu berusaha menyeimbangkan dan berkontribusi untuk mendukung para pebalap," tutup Emanuele.
Dengan semangat dan dukungan timnya, Mario Suryo Aji diharapkan mampu melangkah lebih jauh dan membanggakan Indonesia di kancah balap dunia.