Nasional

Kantor Desa Rancah Bergaya Mewah Habiskan Dana Hingga RP 2 Miliar

Kantor Desa Rancah Bergaya Mewah Habiskan Dana Hingga RP 2 Miliar (Sumber Foto Disway)
Kantor Desa Rancah Bergaya Mewah Habiskan Dana Hingga RP 2 Miliar (Sumber Foto Disway)

PASUNDAN EKSPRES- Pembangunan kantor desa yang menghabiskan biaya tembus 2 miliar di Desa Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memang menarik perhatian banyak pihak.

Bangunan dua lantai dengan arsitektur mirip bangunan Eropa ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat. Namun, apakah pembangunan ini hanya sekadar pemborosan ataukah memiliki manfaat strategis yang dapat dibenarkan?

Menurut Kepala Desa Rancah, Dedi Hidayat, pembangunan kantor desa ini dimulai sejak tahun 2020 dan uniknya, tidak menggunakan sepeser pun Dana Desa.

Pertanyaannya pun muncul, dari mana sumber dana pembangunan ini berasal? Rupanya, Desa Rancah memiliki sumber pendapatan alternatif yang cukup signifikan.

Dengan 603 kios yang disewakan kepada para pedagang di pasar, desa ini berhasil mengumpulkan pendapatan yang mencukupi untuk membiayai proyek megah ini.

Selain itu, pendapatan tersebut juga digunakan untuk membeli dua unit ambulans yang dapat digunakan secara gratis oleh seluruh warga desa.

Pertimbangkanlah, apakah pembangunan kantor desa semewah ini termasuk tindakan wajar atau justru pemborosan yang tidak dapat dibenarkan?

Untuk menjawabnya, kita perlu memahami konteks dan manfaat yang dihasilkan oleh pembangunan ini. Pertama-tama, keputusan Desa Rancah untuk tidak menggunakan Dana Desa menunjukkan kecerdikan dalam mencari sumber pendapatan alternatif.

Dengan memanfaatkan kios-kios yang disewakan, mereka berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar tanpa membebani anggaran desa.

Kedua, kantor desa yang mewah ini dapat dianggap sebagai investasi dalam pembangunan infrastruktur.

Bangunan yang representatif dapat memberikan kesan positif terhadap desa, meningkatkan citra, dan mendorong perkembangan ekonomi lokal.

Selain itu, keberadaan kantor desa yang memadai juga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pendapatan yang dihasilkan dari penyewaan kios tidak hanya digunakan untuk pembangunan kantor desa, tetapi juga untuk membeli dua unit ambulans.

Ini menunjukkan bahwa Desa Rancah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik saja, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan.

Dalam konteks ini, pembangunan kantor desa Rancah dapat dianggap sebagai langkah yang strategis dan berkelanjutan.

Pemberdayaan sumber daya lokal untuk mendukung proyek pembangunan menunjukkan kebijakan yang cerdas dan bertanggung jawab.

Meskipun biaya pembangunan mencapai 2 miliar, namun melihat manfaat yang dihasilkan serta sumber pendapatan yang digunakan, pembangunan ini dapat dianggap sebagai investasi yang memberikan dampak positif bagi kemajuan Desa Rancah.

Mari berikan pendapat Anda di kolom komentar untuk menambahkan perspektif yang lebih luas tentang pembangunan ini.

Berita Terkait