News

Seorang Wanita Viral yang Memaksa Meminta Sedekah Diduga Mengalami Gangguan Jiwa, Dibawa ke RSMM Bogor

Seorang Wanita Viral yang Memaksa Meminta Sedekah Diduga Mengalami Gangguan Jiwa, Dibawa ke RSMM Bogor
Seorang Wanita Viral yang Memaksa Meminta Sedekah Diduga Mengalami Gangguan Jiwa, Dibawa ke RSMM Bogor/foto via Screenshot YouTube(Tribun Jateng)

PASUNDAN EKSPRES - Seorang wanita paruh baya telah menjadi perbincangan di media sosial karena perilakunya yang memaksa dan mengomel saat meminta sedekah.

Beberapa video yang direkam di lokasi berbeda memperlihatkan wanita tersebut sering bertengkar dengan warga sekitar.

Wanita tersebut akhirnya diamankan oleh Dinas Sosial Kota Bogor dan dibawa ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) karena diduga mengalami gangguan jiwa.

BACA JUGA:Jadwal Tanggal Merah Mei 2024, Enam Hari Berpotensi Cuti Bersama

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Bogor, Suhartini, menjelaskan bahwa wanita tersebut akan menjalani perawatan selama 18 hari di RSMM. 

Setelah itu, petugas Dinsos akan melakukan penilaian kembali terhadap kondisinya.

"Saat ini, kami akan memberikan perawatan selama dua minggu hingga 18 hari, setelah itu wanita tersebut akan dikembalikan kepada kami di Dinsos untuk dilakukan penilaian lebih lanjut. Kami akan melanjutkan upaya reunifikasi dengan keluarganya untuk menyelesaikan penanganan secara menyeluruh," jelas Suhartini seperti yang dikutip dari detiknews pada Senin 29 April 2024.

Suhartini menyebutkan bahwa identitas wanita tersebut akan ditentukan setelah kondisi kejiwaannya pulih. Dia juga menjelaskan langkah-langkah untuk mengidentifikasi wanita tersebut.

"Setelah dia sembuh, kami akan melakukan penilaian kembali dan mencocokkannya dengan data. Selain itu, akan dilakukan pelayanan biometrik ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), di mana melalui identifikasi iris mata dapat diketahui asal usulnya. Namun, hal ini hanya berlaku jika wanita tersebut telah melakukan perekaman sebelumnya," papar Suhartini.

Jika tidak ada anggota keluarga yang mengakui keberadaan wanita tersebut, Suhartini menyatakan bahwa pilihan terakhir adalah menempatkannya di panti sosial yang dikelola oleh pemerintah.

BACA JUGA:Bea Cukai Soekarno Hatta Bebaskan Bantuan Alat Belajar Milik SLB Usai Viral Barang Ditagih Ratusan Juta

"Jika tidak ada keluarga yang mengakuinya atau anggota keluarganya telah meninggal, maka kami akan menempatkannya di panti sosial yang bekerja sama dengan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mencegahnya kembali ke jalanan," tambahnya.

(hil/hl)

Berita Terkait