PASUNDAN EKSPRES- Mobil sedan dulu sangat populer sebagai simbol kemewahan dan kenyamanan. Namun, seiring berjalannya waktu, pasar sedan di Indonesia mulai lesu.
Apa yang membuat sedan kurang diminati sekarang? Berikut beberapa alasan utamanya:
1. Mobil Multifungsi Lebih Populer
Di Indonesia, orang-orang lebih suka mobil yang serba bisa. SUV dan MPV jadi pilihan utama karena lebih fleksibel, bisa dipakai buat jalan-jalan jauh, angkut keluarga, atau melewati medan yang sulit.
Sementara itu, sedan lebih cocok untuk jalan mulus di perkotaan, yang membuatnya kurang diminati untuk penggunaan sehari-hari.
2. Pajak yang Mahal
Salah satu faktor utama kenapa sedan mulai ditinggalkan adalah pajak yang lebih tinggi. Mobil sedan dikenakan pajak barang mewah (PPnBM) yang bisa mencapai 30-125%.
Sementara itu, SUV dan MPV hanya kena 10%, yang membuat harga sedan lebih mahal. Beberapa pabrikan pun menjual varian hatchback untuk model yang sama agar lebih terjangkau.
3. Perubahan Kebijakan Pajak
Pada 2021, pemerintah mengubah kebijakan pajak, yang sekarang dihitung berdasarkan emisi kendaraan, bukan tipe mobilnya.
Ini membuat sedan yang ramah lingkungan bisa mendapat tarif pajak lebih rendah. Namun, meskipun pajak lebih ringan, pasar sedan belum sepenuhnya kembali naik.
4. BYD Seal
Meskipun pasar sedan lesu, penjualan mobil sedan mulai sedikit meningkat. Salah satu yang mempengaruhi adalah penjualan BYD Seal.
Mobil listrik ini terjual sebanyak 3.240 unit pada Januari hingga Agustus 2024, hampir setengah dari total penjualan sedan di Indonesia.
Mobil sedan mungkin nggak seheboh dulu, tapi masih ada tempat di pasar.
Meski begitu, SUV dan MPV lebih populer karena lebih praktis dan hemat biaya, terutama soal pajak.
Dengan adanya mobil baru seperti BYD Seal, pasar sedan mungkin bisa sedikit bangkit, meskipun belum seperti dulu.