SUBANG-Libur Lebaran 2025 membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha lokal di Kabupaten Subang, salah satunya adalah para pedagang buah nanas. Buah tropis yang menjadi ikon daerah ini kembali menjadi primadona oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Subang selama masa liburan.
Salah satu wisatawan asal Tasikmalaya, Ferry (34) mengaku, selalu membeli nanas Subang setiap kali datang berkunjung, terutama saat musim libur panjang seperti Lebaran. "Nanas Subang ini beda dari yang lain. Rasanya manis, segar, dan daging buahnya lembut. Kalau ke Subang, rasanya belum lengkap kalau belum bawa pulang nanas," ujar Ferry saat ditemui di salah satu kios penjual nanas di kawasan Jalan Raya Subang-Sumedang, Sabtu (5/4).
Menurut Ferry, nanas Subang sudah menjadi buah tangan wajib untuk keluarganya di Tasikmalaya. Harganya pun relatif terjangkau dan bisa bertahan beberapa hari dalam perjalanan. "Kalau buat oleh-oleh, nanas ini cocok banget. Saya biasa beli satu atau dua kardus untuk dibagi-bagi ke tetangga dan saudara," tambahnya.
Tak hanya Ferry, minat wisatawan terhadap nanas Subang juga terlihat dari peningkatan penjualan yang dialami oleh para pedagang. Romli (45), seorang pedagang nanas yang telah berjualan selama lebih dari 10 tahun di kawasan Jalancagak-Kasomalang, mengaku mengalami lonjakan omzet selama libur Lebaran ini. "Alhamdulillah, penjualan naik hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Dalam sehari saya bisa menjual hingga 200 buah nanas. Kalau hari biasa paling 70-100 buah, kadang malah tidak ada yang beli sama sekali," kata Romli.
Menurutnya, selain rasa yang khas, nanas Subang juga dikenal karena ukurannya yang besar dan kulitnya yang tipis. Para petani di Subang pun menerapkan teknik budidaya khusus agar kualitas buah tetap terjaga. "Nanas Subang ini memang sudah terkenal dari dulu. Banyak pelanggan saya yang dari luar kota, bahkan luar provinsi, seperti dari Jakarta, Bandung, dan Cirebon," jelasnya.
Romli juga menyebutkan, sebagian besar pembeli adalah wisatawan yang datang dari arah Lembang menuju Subang atau sebaliknya. Mereka biasanya singgah sebentar untuk membeli nanas di kios-kios pinggir jalan. "Harga nanas bervariasi, tergantung ukuran. Yang kecil mulai dari Rp 5.000, sedang Rp 10.000, dan yang besar bisa sampai Rp 25.000 per buah. Tapi kalau beli banyak, bisa saya kasih diskon," ujar Romli.
Ia juga berharap pemerintah daerah lebih aktif mempromosikan nanas sebagai produk unggulan Subang agar pasar semakin luas. Selain itu, ia meminta agar infrastruktur jalan menuju sentra pertanian nanas juga diperbaiki agar distribusi buah lebih lancar. "Saya sih berharap nanas Subang bisa makin dikenal, bukan cuma di Jawa Barat, tapi juga di luar pulau. Kalau bisa, ada juga pelatihan buat kami para pedagang supaya bisa kemas nanas dalam bentuk olahan," pungkas Romli.
Tak dapat disangkal, keberadaan nanas sebagai oleh-oleh khas Subang turut menghidupkan roda ekonomi lokal, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan kecil.(hdi/sep)