4 Film Horor Garapan Anggy Umbara, Ada Vina: Sebelum 7 Hari

4 Film Horor Garapan Anggy Umbara, Ada Vina: Sebelum 7 Hari
PASUNDAN EKSPRES - Setelah Kiblat, kali ini giliran film horor garapan Anggy Umbara, Vina: Sebelum 7 Hari yang menuai kecaman dari netizen.
Penyebab kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari terletak pada posternya yang dianggap tidak memiliki empati dan etika terhadap perempuan yang menjadi korban kekerasan dan kejahatan seksual.
Anggy Umbara memang terkenal sebagai sutradara yang berhasil menggarap sejumlah film horor Indonesia. Selain film Vina: Sebelum 7 Hari, berikut rekomendasi film horor garapan Anggy Umbara.
BACA JUGA:Sinopsis Panggonan Wingit, Film Horor Tentang Hotel Angker yang Kini Tayang di Netflix
BACA JUGA: Lebih Beban dari Sakura? Kenalan Sama Mary Jane Spider-Man
1.Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018)
Film ini mengisahkan Suzanna (Luna Maya) dan Satria (Herjunot Ali) yang sudah menikah selama lima tahun tapi belum punya anak. Suatu ketika Suzanna hamil, tapi sayangnya Satria harus dinas keluar negeri.
Kepergian Satria dimanfaatkan oleh empat karyawannya; Jonal (Verdi Solaiman), Umar (Teuku Rifnu Wikana), Dudun (Alex Abbad), dan Gino (Kiki Narendra).
Mereka dendam kepada Satria dan berniat merampok rumahnya ketika si tuan rumah tak ada. Rencana perampokan itu berujung kematian Suzanna.
BACA JUGA: Spoiler One Piece 1149: Pertempuran Sengit di Maria Joa Terungkap!
Kawanan perampok panik dan mengubur jenazah istri majikannya di belakang rumah. Anehnya, besok hari Suzanna beraktivitas seperti biasa, seperti tak terjadi apa-apa.
2. Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri (2023)
Siena (Natasha Wilona) adalah seorang gadis dengan kemampuan supranatural, ia bisa mengetahui kapan seseorang akan meninggal. Kemampuan ini muncul lima tahun belakangan.
Namun, ia kerap merasa khawatir dan takut dengan kemampuannya.Alhasil, ia pun menyembunyikan dari kedua sahabatnya Windy (Marsha Aruan) dan Rio (Giulio Parengkuan).
Meski demikian, satu-satunya orang yang ia percaya hanya Naya (Acha Septriasa), dosen dan psikolog klinis di kampusnya.
Suatu hari, kematian misterius terjadi di kampusnya. Namun, Siena ternyata tidak bisa melihat tanda-tanda kematian tersebut.
Lalu, Naya kemudian kembali ke kampung halamannya, Desa Remetuk, untuk menemui Laras.