Film

Kenapa Sih, Superhero di Film Mayoritas Laki-Laki?

Kenapa Sih, Superhero di Film Mayoritas Laki-Laki?
Kenapa Sih, Superhero di Film Mayoritas Laki-Laki?

PASUNDAN EKSPRES- Di era modern ini, pasti kamu sering banget lihat superhero, mulai dari penyihir hingga miliarder dengan armor canggih.

Tapi, coba deh hitung, berapa banyak superhero perempuan dibanding laki-laki? Rasanya masih jarang banget, kan? Kenapa, sih, bisa begitu?

Sejak dulu, peran perempuan dan laki-laki beda banget. Cewek seringnya di rumah, sedangkan cowok bebas beraktivitas di luar.

Superhero sering digambarkan sebagai laki-laki kuat yang siap menghajar penjahat.

Image ini dianggap nggak cocok dengan peran perempuan di zaman dulu yang lebih dikaitkan dengan kelembutan.

Ditambah lagi, pekerja di industri hiburan khususnya film superhero masih didominasi laki-laki, makanya nggak heran kalau pahlawan super cewek itu cuma segelintir.

Tapi, bukan cuma soal jumlah! Pas udah jadi superhero pun, kemampuan cewek sering banget nggak disorot.

Fokusnya malah lebih ke penampilan mereka, bukan keahliannya.

Kekuatan mereka juga sering dikaitkan dengan hal-hal "lembut" seperti mental dan emosi, padahal perempuan juga bisa punya kekuatan fisik yang nggak kalah.

Nah, masalahnya, kalau kita terus-terusan dikasih superhero cewek dengan stereotype seperti itu, bisa-bisa perempuan jadi punya pandangan negatif soal diri mereka sendiri.

Padahal, karakter perempuan yang kuat dan berani di media bisa menginspirasi banyak perempuan lain buat percaya diri dan masuk ke dunia kerja yang biasanya dikuasai laki-laki.

Contohnya di dunia penegakan hukum. Masih jarang banget kita lihat polisi perempuan, padahal penelitian menunjukkan kalau polisi perempuan lebih tenang saat menghadapi situasi ekstrem.

Contoh paling keren adalah sosok Jenderal perempuan pertama di Indonesia, yang juga pernah jadi pemimpin Tim Ahli pemberantas narkoba di ASEAN. Keren banget, kan?

Jadi, kita perlu lebih banyak karakter perempuan yang kuat di media, karena setengah populasi dunia ini perempuan, dan mereka juga butuh representasi yang bikin mereka yakin sama kemampuan mereka sendiri.

Dengan begitu, dunia kerja juga bisa lebih adil buat semua orang, baik laki-laki maupun perempuan.

Jadi, siapa bilang cewek nggak bisa jadi superhero? Yuk, akui kalau nggak ada pekerjaan yang "terlalu laki-laki" buat perempuan!

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua